Satgas Malang Kesulitan Tracing Keluarga Jenazah Suspek Covid-19
Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Malang belum melakukan tracing kepada keluarga inti dari sejumlah orang yang mengambil paksa jenazah pasien Covid-19, dari sebuah rumah sakit, pada 8 Agustus 2020 lalu.
Selain hasil swab dari mendiang pasien yang meninggal belum keluar, kondisi keluarga dari jenazah pasien Covid-19 tersebut masih tertekan secara psikologis.
"Keluarga tidak memungkinkan dan tidak kondusif untuk dilakukan testing, tracing dan treatment. Maka sikap kami pertama adalah persuasif untuk melakukan silaturahmi," tutur Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif pada Kamis 13 Agustus 2020.
Husnul mengungkapkan, sudah dua hari ini Satgas Covid-19 Kota Malang berupaya untuk melakukan proses tracing kepada keluarga inti dari jenazah pasien Covid-19 tersebut. "Tracingnya kami lakukan kepada siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan almarhum pada saat berada di perawatan rumah sakit, maupun pada saat perawatan jenazah, hingga pemakaman," ungkapnya.
Terkait dengan hasil swab dari jenazah pasien Covid-19 tersebut, Husnul menerangkankan masih belum keluar. Sehingga belum dapat diidentifikasi apakah jenazah pasien tersebut positif atau negatif Covid-19. "Sampel swab sudah dikirim ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA). Kami sudah koordinasi dengan kepala laboratorium dan Direktur RSSA, belum keluar hasil swabnya," terangnya.
Langkah untuk melakukan testing, tracing dan treatment tersebut ujar Husnul merupakan instruksi dari Walikota Malang kepada Satgas Covid-19 Kota Malang. "Walikota Malang sebagai pimpinan memberikan instruksi harus diberikan beberapa percepatan dan penguatan terhadap keluarga dalam hal ini dilakukan testing, tracing dan treatment," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pada 8 Agustus 2020, lalu, terjadi insiden pengambilan paksa jenazah Covid-19 oleh sekelompok warga di salah satu rumah sakit rujukan di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Dalam video berdurasi 2 menit 42 detik memperlihatkan aksi warga yang mencoba menggotong jenazah pasien Covid-19, untuk dimasukkan ke dalam mobil pribadinya.
Advertisement