Keluarga Jenazah Covid akan Dilakukan Swab Massal
Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo berencana melakukan tes swab massal terhadap keluarga dan warga yang ikut membuka peti dan melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19. Ada 15 orang sudah masuk daftar tracing untuk swab pasca meninggalnya MA, 49 tahun, warga Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
“Ada 15 orang yang akan kami swab karena mereka sempat kontak erat dengan jenazah mengangkat, membuka kafan, memandikan, hingga menguburkan jenazah,” kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica kepada wartawan, Senin, 9 November 2020.
Ke-15 orang itu, empat di antaranya sebelumnya tinggal serumah dengan almahumah Ma. Juga dari keluarga dari Desa Kalikajar, dari Maron, dan warga sekitar (Desa Alastengah). Dewi menambahkan, hingga kini pihak Satgas Covid-19 masih kesulitan hendak melakukan swab massal terhadap 15 orang itu.
“Soalnya, pihak keluarga menolak ketika akan dilakukan swab. Kami terus berusaha untuk meyakinkan mereka tentang pentingnya dilakukan swab,” kata dokter kelahiran Kalimantan Timur itu.
Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo akan melibatkan Muspika sekaligus Satgas Covid-19 Kecamatan Paiton. Dari Puskesmas Paiton juga berencana menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat untuk “merayu” keluarga MA agar mau diswab.
Seperti diberitakan, meninggalnya MA karena terkonfirmasi positif Covid-19 dengan penyakit penyerta (kormobid) stroke sempat ramai (viral) di media sosial. Pemicunya, muncul video yang menayangkan saat kain kafan jenazah MA dibuka dengan narasi yang diduga kuat hoaks.
Narasi itu menyebutkan kedua bola mata jenazah dicungkil. Video itu kemudian dibantah keluarga korban, Satgas Covid-19, hingga pihak RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. MA sendiri sempat dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh hingga meninggal dunia, Kamis 5 November 2020.
Polres Probolinggo kemudian menangkap tujuh orang yang diduga pelaku penyebaran video hoaks itu melalui media sosial, Sabtu, 7 November 2020. Hanya saja, pembuat video sekaligus dalang penyebaran video hoaks itu belum tertangkap.
Satgas Covid-19 pun mendesak polisi untuk menangkap “aktor utama” pembuat video hoaks itu karena dinilai sangat meresahkan masyarakat.
“Kami mengapreasi jajaran Polres Probolinggo dengan cepat menangkap tujuh pelaku penyebaran video hoaks. Mudah-mudahan pelaku utama pembuat sekaligus penyebar video segera ditangkap juga,” kata Koordinator Penegakan Hukum (Gakkum) Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto.
Advertisement