Keluarga Bayu Minta Jenazah Korban Bom Gereja Surabaya Dapat Teridentifikasi dengan Baik
Aloysius Bayu Rendra adalah salah satu korban bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya yang hingga saat ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk diambil oleh keluarga. Namun, kabarnya besok Jumat 18 Mei 2018 pagi pihak keluarga akan mengambil jenazah Bayu.
Tapi sebelum mengambil, pihak keluarga Bayu melalui adik korban, Galih Wardhana mengatakan, pihak keluarga baru mendapat info perihal penyerahan jenazah. Selain itu, Galih mengatakan bahwa dirinya belum percaya jika jasad kakaknya telah teridentifikasi.
"Belum ada kejelasan soal hasil identifikasi. Saya tidak percaya informasi dari orang yang saat ini simpang siur, mengatakan jasad Bayu telah teridentifikasi," kata Galih, Kamis 17 Mei 2018.
Mengenai identifikasi, Galih berharap agar pihak kepolisian benar-benar bisa mengidentifikasi jasad Bayu dengan sebaik mungkin. Karena dirinya tidak mau jenazah kakanya tersebut tercampur dengan potongan tubuh orang lain.
"Sebisa mungkin jangan sampai tercampur dengan potongan korban lainnya," katanya.
Memang sebelumnya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan bahwa hanya tinggal jasad Bayu yang belum diambil oleh keluarga. Sementara itu, polisi bintang dua itu juga menyampaikan permohonan maaf, karena jemazah Bayu tak utuh karena terkena ledakan bom.
"Kami mohon maaf untuk jasad saudara Bayu tidak utuh, tinggal serpihan-serpihannya saja," terang Machfud Arifin.
Diketahui, sebetulnya rencana penyerahan jenazah Bayu dilakukan sore tadi, namun pihak kepolisian tampaknya harus mengundur karena pihak keluarga baru saja datang, dan harus mencocokkan DNA dari jenazah korban. (hrs)