Keluar dari Ketertinggalan, Tanggung Jawab Keumatan Muhammadiyah
Kondisi masyarakat yang tertinggal menjadi motivasi para tokoh Islam untuk membawa umat dalam kemajuan. Demikian menjadi tanggung jawab organisasi Islam, sebagaimana Muhamamdiyah sejak awal berdirinya hingga kini.
Muktamar ke-48 Muhammadiyah memang tinggal 3 bulan lagi. Namun, syiarnya harus terus digelorakan. Baik diintegrasikan dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Ortom, Majelis, Lembaga, AUM, maupun jajaran Pimpinan Pusat sampai ke bawah juga untuk syiar yang secara khusus yang dirancang oleh Panitia Pusat maupun Panitia Penerima.
Upaya itu tidak lain untuk menjadikan Muktamar memiliki syiar yang luas dan semakin memperkokoh peran gerakan muktamar yang salah satunya untuk bakti bagi negeri.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan hal itu dalam Silaturahmi Nasional Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, dikutip Jumat 12 Agustus 2022.
Gelora dan Syiar Muktamar
“Kami harapkan bahwa kegiatan-kegiatan ini terus kita kaitkan dengan gelora dan syiar Muktamar,” kata Haedar.
Lebih dari itu, lanjut Haedar, baik muktamar maupun kegiatan Persyarikatan harus terus menampilkan Islam dengan misi dakwah dan tajdid yang menjadi identitas gerakan Muhammadiyah dalam menghadirkan Islam sebagai dinul rahmah dan islam sebagai agama penebar rahmat juga islam yang membawa pencerahan, akal budi, pikiran bahkan pencerahan dalam membangun kehidupan selaku umat beragama.
“Di mana semangat pencerahan adalah semangat muhammadiyah untuk keluar dari berbagai ketertinggalan, keterbelakangan dan problem menuju pada kehidupan yang lebih baik dalam sinar jiwa tauhid kepada Allah swt. juga semangat dakwah dan tajdid yang menghadirkan Islam sebagai agama yang membawa perubahan,” terangnya.
Haedar menjelaskan pada prakteknya memang tidak mudah dan membawa tantangan namun dengan misi membawa keislaman menjadi agama yang memajukan peradaban maka semuanya harus menjadi alam pikiran bagi semua kader Persyarikatan, termasuk dalam bidang kesehatan dan sosial sebagai wujud nyata Islam membawa kebaikan bagi umat semesta.
Maka untuk meneguhkan itu, Haedar berpesan agar terus melakukan tugas dakwah Persyarikatan yang membawa kemajuan dan perubahan juga rahmat bagi semesta alam. Jangan hanya melakukan kegiatan simbolik keagamaan tapi juga memberikan peran nyata dalam berbagai hal.