Kelompok yang Paling Rentan tapi Cakupan Vaksinasi Lansia Rendah
Pemerintah menyebut vaksinasi untuk kelompok warga lanjut usia (lansia) masih menjadi perhatian serius. Pasalnya, cakupan vaksinasi untuk kelompok lansia masih minim. Padahal satu sisi, kelompok lansia dianggap sebagai kelompok yang berisiko tinggi saat tertular COVID-19.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengingatkan masyarakat bahwa vaksinasi sangat perlu dikejar terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti lansia.
“Vaksinasi untuk lansia harus terus kita genjot. Ayo kita bantu saudara atau kerabat lansia untuk segera mendapatkan perlindungan kesehatan, terutama ketika kasus sedang meninggi,” tegas Menkominfo lewat keterangan tertulis.
Ia menekankan perlunya kerja sama semua pihak dalam mendukung percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi untuk lansia. Hal ini karena golongan lansia adalah kelompok yang paling berisiko. Data terakhir tanggal 27 Januari 2022, baru 15,5 juta lansia di Indonesia yang mendapatkan vaksin dan 10 juta di antaranya mendapatkan dosis kedua.
“Jadi masih kurang dari 75% yang sudah divaksin dosis pertama,” ujar Johnny.
Diketahui, kelompok ini memiliki risiko lebih tinggi terhadap keparahan dan tingkat kematian, manakala terinfeksi.
Dilansir dari Covid19.go.id, 46,8% pasien yang meninggal karena COVID-19 adalah kelompok lansia.
Sedangkan terkait cakupan vaksinasi secara umum, Johnny menyampaikan bahwa sudah lebih dari 180 juta orang Indonesia yang mendapatkan dosis pertama vaksin dan lebih dari 120 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.
“Jadi bagi yang belum divaksin atau belum lengkap vaksinasi primernya, tunggu apa lagi, segera vaksinasi,” ajaknya.
Adapun bagi warga yang sudah mendapatkan kesempatan untuk vaksin booster, ia menganjurkan segera melakukan vaksin dosis ketiga, untuk menguatkan kekebalan tubuh terhadap virus COVID-19 dan mengurangi tingkat keparahan ketika terpapar.
Saat ini, bertambahnya kasus konfirmasi harian COVID-19 layak diwaspadai. Tercatat kasus konfirmasi nasional hari Kamis 27 Januari 2022 adalah 8.077 atau naik dari hari sebelumnya yakni 7.010 kasus. Di dalamnya, 3 provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi adalah:
• DKI Jakarta : 4.149 kasus dengan 3.920 kasus lokal dan 229 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN)
• Jawa Barat : 1.744 kasus dengan 1.736 kasus lokal dan 8 PPLN
• Banten : 1.291 kasus dengan 1.272 kasus lokal dan 19 PPLN
Sementara tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR RS nasional per hari Kamis (27/1) tercatat sebesar 10,82%, naik dari hari sebelumnya yaitu 9,77%. Urutan provinsi dengan BOR tinggi terjadi di DKI (41%), Banten (16%), Jabar (11%),
“Melihat data peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 juga BOR yang terus bertambah tersebut, kami kembali meminta masyarakat memperkuat proteksi kesehatan. Tingkatkan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi,” imbau Menkominfo.
Advertisement