Kelompok Cipayung Plus Imbau Elit Politik Berikan Suri Teladan
Organisasi Ekstra Kampus yang tergabung dalam Cipayung Plus menyerukan kepada elit-elit politik untuk memberikan suri teladan kepada rakyat Indonesia. Caranya, dengan menjunjung tinggi kaidah-kaidah demokrasi yang berkemanusiaan, beradab dan bermartabat.
Kelompok Cipayung Plus ini perlu mengeluarkan pernyataan sikap semacam ini karena mulai melihat ada potensi ketegangan di tingkat akar rumput. Abdul Ghoni, Ketua PMII Jawa Timur mencontohkan fenomena yang terjadi di masyarakat Madura.
“Ada kelopok warga Madura ada yang mulai saling tak bertegur sapa dengan tetangga. Misalnya dalam acara tahlil. Gara-garanya cuma karena mereka beda pilihan presiden. Celakanya lagi, masing-masing calon presiden saling mengklaim menang,” kata dia.
Oleh karena itu, mereka mengimbau kepada para elit politik memberikan suri tauladan berdemokrasi, kelompok Cipayung Plus ini juga mengimbau kepada semua pihak untuk bersabar menunggu hasil rekapitulasi resmi KPU.
“Masing-masing calon presiden berhentilah saling mengklaim kemenangan demi menjaga kondusifitas di tengah masyarakat,” kata Ghoni.
Khusus untuk Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu, Kelompok Cipayung Plus juga meminta tetap menjaga integritas dan profesionalismenya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan cara mengedepankan azas transparansi dan akuntabilitas.
Tak lupa, Kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ini juga mengucapkan belangsungkawa kepada para penyelenggara pemilu yang gugur dalam menjalankan tugas.
Advertisement