Keliling Sambil Bawa Batu, 8 Pesilat Jember Diamankan Polisi
Sebanyak delapan pemuda yang merupakan anggota salah satu perguruan silat di Kabupaten Jember, diamankan polisi. Mereka diamankan di Kecamatan Jenggawah, Jember karena sedang membawa batu.
Kapolsek Jenggawah AKP Subagio mengatakan, awalnya pihaknya menerima laporan dari warga yang resah melihat delapan pesilat sedang nongkrong sambil memegang batu.
Khawatir menimbulkan gangguan keamanan, Polsek Jenggawah bersama Muspika mendatangi delapan pemuda itu. “Terima laporan dari warga, Polsek Jenggawah bersama Muspika termasuk dari Satsamapta, Satreskrim dan Satintel Polres Jember juga turun ke lokasi,” kata Subagio, Sabtu, 12 Maret 2022 malam.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, delapan pemuda beserta sepeda motornya dibawa ke Polres Jember. Mereka dibawa untuk proses pemeriksaan.
Berdasarkan hasil interogasi, delapan pemuda itu sengaja membawa batu untuk berjaga-jaga. Mereka keliling dari Kecamatan Balung menuju Kecamatan Jenggawah.
Delapan pemuda itu juga mengaku tidak ada maksud untuk berangkat ke Banyuwangi pasca konflik antar perguruan silat. “Mereka bukan untuk ke Banyuwangi. Mereka dari Kecamatan Balung menuju Jenggawah. Mereka keliling saja tidak ada tujuan apa-apa,” tambah Subagio.
Delapan pemuda dan kendaraannya dibawa ke Polres Jember oleh Satsamapta Polres Jember. Mereka dimintai keterangan oleh Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Jember, sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
Diketahui, selain memperketat penjagaan di perbatasan Jember-Banyuwangi, Polres Jember bersama Kodim 0824 Jember gencar melakukan imbauan dan patroli. Pengetatan di jalur Gumitir, Kecamatan Silo itu dilakukan sampai saat ini.
Pasca konflik di Banyuwangi itu, pengurus perguruan silat di tingkat ranting di Kabupaten Jember dipertemukan. Tiap-tiap perguruan silat di tingkat ranting di Kabupaten Jember membuat komitmen bersama untuk tidak ikut campur dalam konflik yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi.
Para pengurus juga diminta menyampaikan imbauan kepada seluruh anggotanya agar tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Para perguruan silat, khususnya PSHT dan Pagar Nusa Jember sepakat menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum soal konflik yang terjadi di Banyuwangi.