Keliling 34 Provinsi, Ini yang Dilakukan Dewan Pers
Dewan Pers bersama Balai Penyedia & Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Kementerian Kominfo RI, menggelar seminar sosialisasi program dengan tajuk 'Bakti Untuk Negeri'. Kegiatan ini rencananya akan digelar di 34 provinsi di Indonesia, secara bertahap.
Di Surabaya, Jumat, 24 Agustus 2018, kegiatan ini diikuti oleh 50 insan media baik cetak, elektornik, ataupun online di Jawa Timur. Fokus seminar ini adalah tentang penguatan dan pemberdayaan ekosistem pers melalui ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi di seluruh provinsi di Indonesia.
Hal itu sesuai dengan tugas Dewan Pers yang tertuang pada pasal 15 ayat 2 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, antara lain melakukan pengkajian untuk pengembangan komunikasi antara pers, masyarakat dan pemerintah, ditujukan untuk meningkatkan fungsi dan peran pers dalam perkembangan kehidupan demokrasi di Indonesia.
"Kita tahu bahwa nanti akan ada undang-undang penyiaran yang baru terkait dengan kanalisasi digital, ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi ini akan menjadi penunjang," kata Ketua Dewan Pers, Yosep Stanley Adiprasetyo, yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut Stanley, infrastruktur telekomunikasi akan bisa dimanfaatkan oleh media-media di daerah, apalagi menjelang pemilu 2019 mendatang. Misalnya, kata dia, di beberapa wilayah, dalam proses pemilu 2019 mendatang, mungkin ditemukan tingkat kasus korupsi yang tinggi.
"Kami akan berkeliling ke 34 provinsi, kita akan bicara bagaimana memerangi korupsi dengan menggunakan media, dengan ditunjang infrastruktur yang memadai," ujarnya.
Stanley mengatakan, nantinya akan ada 15 variasi tema yang digabungkan dalam gelaran-gelaran selanjutnya. Artinya selain tema Bakti untuk Negeri, pihaknya kombinasikan dengan situasi masing-masing daerah.
Program ini juga digunakan Dewan Pers untuk melakukan verifikasi ke sejumlah perusahaan pers, sekaligus, melakukan verifikasi terhadap organisasi kewartawanan dan asosiasi perusahaan. Di antaranya Pewarta Foto Indonesia (PFI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), dan Asosiasi Media Siber (AMSI).
"Kami harus mengecek cabang dan pengurusnya, betul tidak mereka ini wartawan apa bukan, kalau terkait dengan asosiasi perusahaan, betul tidak mereka itu pemilik perusahaan media, proses verifikasi, kami berharap akhir tahun ini bisa selesai. Dan kalau lolos mereka akan menjadi konstituen baru Dewan Pers," ujar dia. (frd/wit)