Kelas Padma Menulis Luncurkan Buku Cerpen Bertema Kota dan Kisah
Setiap kota menyimpan rahasianya masing-masing. Ada kisah asmara, misteri, budaya maupun pergulatan hidup, termasuk di dalamnya dunia remang-remang.
Kisah-kisah ini dituangkan dalam buku kumpulan cerpen berjudul "Dari Humba ke Santiago". Buku kumpulan cerpen ini merupakan hasil kelas menulis cerpen selama sepuluh minggu yang dihelat Akademi Menulis Padmedia.
Ada 22 cerpen dari 21 penulis dalam karya angkatan ke-4 dari kelas menulis Padma yang dimulai sejak Februari 2021. Buku kumpulan cerpen ini resmi diluncurkan pada Minggu, 7 November 2021 melalui zoom.
Tema Kota dan Peristiwa yang diangkat dalam buku cerpen ini dipilih oleh Damhuri Muhammad sebagai mentor utama, para peserta tidak boleh membuat tema yang seragam, stereotype atau klise.
"Hambatan pertama ini saja sudah tidak mudah. Perjuangan selanjutnya, para penulis harus melalui pembantaian naskah berbulan-bulan, baik oleh sesama peserta kelas maupun oleh kepala sekolah," ujar Damhuri Muhammad.
Sebelum diluncurkan beberapa naskah, bahkan harus berubah ending atau sudut pandang setelah naskah dibedah. Boleh dibilang, angkatan 4 ini adalah angkatan terlama dalam proses pematangan naskah, dimulai Februari 2021 dan peluncuran bukunya 7 November 2021.
Dalam perjalanan kelas selama 10 minggu, peserta tidak hanya diberikan teori menulis, tetapi juga praktik berupa tugas membuat tulisan singkat sesuai topik pelajaran.
Ada pula tugas membuat ulasan karya-karya para guru mereka untuk meningkatkan pemahaman terhadap karya fiksi. Secara global ada 20 tugas yang harus dilakukan siswa sebelum mereka membuat tulisan secara utuh.
Menariknya, kelas ini diikuti peserta dari berbagai negara, bukan hanya peserta dari kota-kota seluruh Indonesia. Ada peserta yang saat ini sedang bertugas sebagai TKW di Hong Kong, peserta yang sedang bekerja di Singapore dan seorang yang bermukim di Turki.
Kondisi peserta yang tersebar di beberapa negara dan kota ini tidak menjadi masalah, sebab pelaksanaan kelas sepenuhnya daring, baik pembelajaran maupun pelaksanaan tugas-tugas, diskusi melalui WAG. Bahkan peluncuran bukunya pun melalui daring.
Beberapa mentor yang terlibat dalam kelas ini adalah tokoh-tokoh sastra nasional, mereka antara lain: Damhuri Muhammad, Mashdar Zainal, Vika Wisnu, Ni Komang Ariani, Dewi Kharisma Michelia, Sunlie Thomas Alexander dan Wina Bojonegoro.
“Kehidupan kota mengandung banyak persoalan yang menarik untuk diceritakan. Ada masalah kemiskinan, kesenjangan, gaya hidup dan konflik-konflik lain. Keterkaitan antara subjek yang bercerita dengan kota tempat dia bermukim, selama ini kurang mendapatkan perhatian,” ungkap Damhuri Muhammad, yang juga seorang cerpenis.