Kelas Longevitology, Membuka Cakra Mengolah Rasa
Saya ikut Kelas Longevitology. Langsung dengan Wei Yu Feng, pendiri dan guru metode penyembuhan melalui energi alam dari Taiwan. Bersama ratusan peserta lain di Ballroom Golden City Mall Surabaya.
Ini kelas untuk tingkat dasar dan menengah. Yang sudah diselenggarakan kedelapan kali di Surabaya. Yang diadakan Perkumpulan Longevitology Surabaya pimpinan Ongko Digdoyo.
Sebetulnya, saya mulai ikut kelas dengan sejumlah pertanyaan. Bagaimana energi alam bisa digunakan untuk penyembuhan? Bagaimana setiap orang bisa mengelola energi alam tersebut untuk terapi dirinya sendiri maupun orang lain?
Ongko saat memberi sambutan hanya berpesan kepada semua peserta agar serius selama 6 malam. Sebab, guru Wei Yu Feng selama di Surabaya tidak hanya akan membuka cakra. Tapi juga mengajarkan banyak pengetahuan tentang energi.
"Saya berharap, ilmu yang akan diberikan guru kita selama 6 malam ini betul-betul kita kuasai. Sehingga bisa bermanfaat untuk diri kita, keluarga kita, dan orang lain," kata Ongko serius.
Kelas Lingevitology ini dimulai Sabtu malam, 30 Maret 2019. Ditutup 4 April mendatang. Kelas diberikan setiap malam selama tiga jam. Sedang pagi harinya (10.00-12.00 WIB) dilakukan bakti sosial terapi penyembuhan di tempat sama.
Guru Wei Yu Feng mengajarkan pengetahuan teori dan praktik. Setelah menjelaskan prinsip-prinsip dasar metode penyembuhan yang dikembangkan, ia langsung memberikan contoh sejumlah metode terapi untuk berbagai penyakit yang umum dikeluhkan banyak orang.
Prinsip dasar Longevitology adalah menggunakan energi alam untuk penyembuhan. Energi disalurkan melalui cakra dengan menggunakan cara meditasi. ''Energi di sekitar kita itu melimpah dan tak pernah habis kita gunakan,'' katanya.
Cakra adalah semacam titik meridian. Ini semacam pusat kontrol dalam tubuh yang mengatur arus energi ''Yang" dan ''Yin" untuk suatu bagian tubuh atau organ tertentu. Atau simpul-simpul penting dalam tubuh manusia. Dalam akupuntur jumlah titik meridian ratusan. Dalam Longevitology ada 7 cakra dalam tubuh manusia.
Pada malam pertama dikenalkan satu cakra. Yakni Cakra 7. Cakra ini ada di kepala. Di titip pertemuan garis hidung ke atas dengan garis dari telinga kanan dan kiri. Cakra 7 disebut juga dengan Cakra Mahkota. Sebab letaknya di kepala.
Guru yang pernah mempelajari semua ilmu penyembuhan ini mulai dengan mengajarkan cara mengatasi penyakit susah tidur alias insomnia. Caranya gampang. Meletakkan tangan kiri mulai dari kuping sampai belakang kepala. Sedangkan tangan kanan diletakkan di atas Cakra 7. Lakukan sambil meditasi 15 menit.
Semua penyakit yang menjadi bagian dari kepala bisa disembuhkan melalui Cakra 7 ini. Seperti sakit mata, sakit hidung, sakit gigi, dan sebagainya. Cakra 7 juga bisa digunakan untuk terapi penyakit dalam seperti jantung, stroke, dan semacamnya.
Saya pun mencoba menterapi diri sendiri dengan menggunakan cakra-7. Misalnya, menerapi keluhan susah tidur yang sudah berlangsung sejak lama. Setelah selesai menyaksikan pertandingan Manchester United di Liga Inggris, terapi itu saya praktikkan dan hasilnya tidur nyenyak hingga subuh.
Juga terapi sakit lutut akibat degeneratif alias penuaan. Caranya sederhana. Satu tangan memegangi lutut, sedangkan tangan yang lain memegang titik Cakra-7. Lakukan selama 15 menit dan setelah itu tangan yang di atas kepala pindahkan ke lutut bersama telapak tangan yang lain. Sederhana.
Apakah sesederhana itu? Sebetulnya tidak. Untuk bisa mengelola energi dibutuhkan konsentrasi. Pemusatan pikiran. Untuk bisa melakukan hal ini diperlukan kemampuan meditasi. Karena itu, di malam pertama, Guru Wei Yu Feng mengajarkan teknik meditasi.
Ada tiga jurus meditasi dalam Longevitology. Pertama, duduk tegak lurus tanpa menyandar. Pandangan fokus ke depan. Ambil nafas panjang lewat hidung, isi sepenuhnya dada dengan udara, lalu lepaskan pelan-pelan lewat mulut. Lakukan sampai 5 kali.
Kedua, meditasi dengan menenangkan pikiran. Pejamkan mata. Jangan pedulikan semua masa lalu yang datang dalam alam pikiran. Singkirkan semuanya. Nikmati ketenangan pikiran dengan rileks. Bernafas seperti biasa sampai alarm berbunyi. Tahap ini bisa dilakukan selama 15 menit.
Ketiga, menyudahi meditasi dengan membuka mata pelan-pelan. Kembalikan kesadaran dengan penuh secara perlahan. Tidak usah buru-buru. Nikmati prosesnya secara alami sampai kemudian melakukan hal yang biasa seperti semula.
Menurut guru yang telah mengajar di 20 negara sejak 27 tahun lalu ini, meditasi merupakan seni melatih pengendalian diri. Ini adalah cara mengelola batin. Sebab, meditasi berurusan dengan batin.
''Begitu kita bisa mengendalikan diri dan batin kita, dalam ketenangan kita akan bisa memasukkan energi untuk tujuan positif. Kita akan bisa mengelola energi alam untuk memperbaiki sel-sel dalam tubuh sehingga terjadi metabolisme. Ini yang menyembuhkan,'' katanya.
Perpaduan antara pemanfaatan titik meridian alias cakra dengan teknik meditasi ini merupakan kunci dari Longevitology. Memanfaatkan cakra dengan mengolah rasa. Teknik ini lebih mudah dipelajari dibandingkan teknik pernafasan seperti yang diajarkan ilmu bela diri lain.
Ingin mencoba? Guru Longevitology Wei Yung Feng masih akan mengajar di Surabaya sampai 4 April mendatang. Ingin kenal duluan? Bisa datang di bakti sosial terapi Longevitology yang berlangsung setiap jam 10-12 di Goden City Mall Surabaya. (Arif Afandi)
Advertisement