Kelaparan Semakin Menjadi-jadi, PBB: Fakta Ini Memicu Krisis
Badan Pangan PBB (WFP) mengatakan jumlah orang di ambang kelaparan di 43 negara telah meningkat menjadi 45 juta.
Pada awal tahun jumlahnya 42 juta orang. Tambahan 3 juta orang ditemukan di Afghanistan, kata Program Pangan Dunia.
“Puluhan juta orang menatap ke dalam jurang. Kami mengalami konflik, perubahan iklim, dan COVID-19 yang meningkatkan jumlah orang yang sangat lapar,” kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley, dikutip Arabnews.com, Rabu 10 November 2021.
“Dan data terbaru menunjukkan sekarang ada lebih dari 45 juta orang berbaris menuju ambang kelaparan,” katanya setelah perjalanan ke Afghanistan, di mana WFP meningkatkan bantuan untuk hampir 23 juta orang.
Memicu Krisis
“Biaya bahan bakar naik, harga pangan melonjak, pupuk lebih mahal, dan semua ini memicu krisis baru seperti yang terjadi sekarang di Afghanistan, serta keadaan darurat yang sudah berlangsung lama seperti Yaman dan Suriah,” tambahnya.
WFP mengatakan biaya untuk mencegah kelaparan secara global sekarang mencapai tujuh miliar dolar, naik dari 6,6 miliar dolar pada awal tahun.
Keluarga yang menghadapi kerawanan pangan akut sedang ”dipaksa membuat pilihan yang menghancurkan”, menikahkan anak lebih awal, mengeluarkan mereka dari sekolah atau memberi mereka makan belalang, daun liar, atau kaktus.
“Sementara itu, laporan media dari Afghanistan menyebutkan keluarga dilaporkan dipaksa untuk menjual anak-anak mereka karena putus asa untuk bertahan hidup,” katanya.
Kekeringan yang berulang di Afghanistan dan krisis ekonomi telah mendorong keluarga ke tepi jurang, sementara sekitar 12,4 juta orang di Suriah tidak tahu dari mana makanan mereka berikutnya akan diperoleh, katanya.
Peningkatan kelaparan akut juga terlihat di Ethiopia, Haiti, Somalia, Angola, Kenya, dan Burundi, kata badan yang berbasis di Roma itu.