Kelaparan, 15 Anak di rumah sakit di Gaza Tewas Malnutrisi
Bencana buatan berupa kelaparan pada 1,4 warga Gaza terus memakan korban. Sedikitnya 15 anak yang dirawat di Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara, dilaporkan meninggal akibat dehidrasi dan malnutrisi per Minggu, 3 Maret 2024.
“15 anak meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi di Rumah Sakit Kamal Adwan,” kata juru bicara Kemenkes Gaza, Ashraf Al-Qudra dikutip Antara dari Anadolu.
“Kami mengkhawatirkan nyawa enam anak yang mengalami gizi buruk dan dehidrasi di ICU Rumah Sakit Kamal Adwan akibat generator listrik dan mesin oksigen mati,” kata Qudra.
Tewasnya 15 anak tersebut menjadi dampak kelaparan parah yang dialami penduduk Gaza terutama bagian utara. Pada 19 Februari Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef) telah memperingatkan peningkatan tajam kasus malnutrisi di kalangan anak-anak, wanita hamil dan ibu menyusui di Jalur Gaza menimbulkan “ancaman serius” terhadap kesehatan mereka, apalagi mengingat serangan intens pasukan Israel terhadap wilayah kantong tersebut.
Kelaparan terjadi lantaran blokade pasukan Israel serta serangan yang gencar diarahkan ke iring-iringan truk pembawa bantuan yang masuk. Israel juga menguasai wilayah udara, sehingga bantuan dari udara tak bisa didrop di atas langit Gaza bagian utara.
Iring-iringan truk membawa bantuan makanan terakhir masuk pada 23 Januari 2024. Sedangkan bantuan yang diturunkan dari udara, banyak jatuh di bagian selatan Gaza, bahkan di bagian wilayah Israel.
Insiden terakhir, Israel bahkan menembaki pengungsi yang sedang berupaya mengambil tepung di truk, pada Kamis 29 Februari 2024 lalu. Sebanyak 106 warga Gaza tewas dan sekitar 700 lainnya terluka akibat serangan ketika berupaya mengambil bantuan.
Kondisi tersebut diperparah dengan serangan Israel di daerah pengungsian di Rafah. Wilayah yang sebelumnya diklaim paling aman bagi pengungsi Gaza, oleh Israel. Sebanyak 1,4 juta penduduk memadati Rafah, banyak menjadi sasaran serangan udara dan darat dari tank milik Israel.
Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan 30.410 orang dan melukai 71.700 orang lainnya, disertai dengan kehancuran massal dan krisis kebutuhan pokok. Serangan tidak berhenti bahkan setelah Mahkamah Internasional ICJ mengeluarkan putusan sela, memerintahkan Israel menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan guna memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.
Advertisement