Kekurangan Perawat, RSUA Butuh Relawan Tenaga Medis Corona
Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya berupaya untuk memberikan pelayanan kepada warga. Namun, mereka menghadapi kendala. Tenaga medis yang mereka miliki untuk perawatan terhadap pasien yang positif maupun yang memiliki gejala corona dianggap kurang.
Untuk mengantisipasi itu, tim Satgas Corona RSUA membuka ruang bagi tenaga medis dari luar yang ingin menjadi relawan utamanya dalam hal keperawatan.
“Perawat kita kurang, kalau dokter paru-paru ada lima saya kira cukup,” ungkap Sekretaris Satgas Corona RSUA, dr Alfian Nur Rosyid saat ditemui di lobi RSUA, Surabaya, Jumat 20 Maret 2020.
Relawan itu, jelasnya, diharapkan dari tenaga medis, kemudian dokter spesialis maupun dokter umum yang sudah memiliki pengalaman sehingga dengan cepat bisa melakukan aksi.
Tak hanya itu, Alfian mengatakan, bahwa manajemen RSUA telah melakukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) baru untuk memperkuat kerja tim yang telah dibangun sebelumnya.
“Kamis dan Jumat ini kita orientasi untuk menyamakan persepsi karena tambahan itu akan menambah kekuatan kami,” katanya.
Dalam penerimaan ini, tidak ada kekhususan yang diinginkan oleh tim. Namun, tenaga baru yang ada diharapkan memiliki pengalaman dan etos kerja yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik.
Seperti diketahui, RSUA menjadi salah satu rujukan masyarakat yang panik terpapar corona karena mungkin memiliki riwayat melakukan kontak dengan orang-orang yang kini berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) maupun yang sudah positif corona.
Di RSUA sendiri kini tengah dirawat dua orang berstatus ODP dan dua orang yang positif corona, semuanya masih menunggu hasil pemeriksaan untuk diambil tindakan lebih lanjut.