Kekurangan Nakes, Lowongan RSUD Bangil Tak ada Peminat
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, kesulitan mendapatkan relawan tenaga kesehatan (nakes) yang mau melayani pasien Covid-19. Lowongan yang dibuka berkali-kali, belum juga membuahkan hasil.
Direktur RSUD Bangil, dokter Arma Roosalina mengatakan, membeludaknya pasien covid-19 di RSUD Bangil hingga melebihi kapasitas tempat tidur (TT), membuat para tenaga kesehatan (nakes) bertumbangan. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang terpapar virus corona dan membuat keberadaan dokter dan perawat bisa dibilang langka.
Oleh sebab itu, pihaknya tak pernah berhenti untuk membuka rekruitmen nakes yang mau bekerja sebagai dokter atau perawat pasien Covid-19, meski banyak yang tidak tertarik. “Kami betul-betul membutuhkan dokter dan perawat yang akan membantu memback up dokter dan perawat lain yang banyak terpapar,” kata Arma, Kamis 8 Juli 2021.
Ditanya mengenai berapa nakes yang dibutuhkan, Arma mengaku butuh banyak nakes. Idealnya, dua kali lipat dari jumlah pasien Covid-19 yang dirawat.
Saat ini, terdapat total tempat tidur yang menampung pasien Covid-19 di ruang isolasi sebanyak 162 buah. Sedangkan tempat tidur di ruang ICU/HCU sebanyak 20. Belum lagi 40 pasien yang stagnan di ruang isolasi IGD yang belum bisa dipindah ke kamar perawatan.
Sementara untuk perawat di RSUD Bangil berjumlah 226 orang. Dari jumlah tersebut, 20 orang di antaranya masih dalam kondisi terpapar, sehingga menyisakan 206 perawat. “Kami kewalahan. Karena dari 206 perawat harus melayani 220 lebih pasien Covid-19. Harusnya perawat jumlahnya 400 orang supaya bisa dibagi shift dan tidak kelelahan,” tegasnya.
Lebih lanjut Arma mengaku bahwa berbagai upaya sudah dilakukan untuk merekrut para nakes. Mulai dari sosialisasi ke puskesmas, pengumuman melalui website, media sosial dan penempelan di sekitar RS dan cara lainnya.
Akan tetapi, banyak yang masih enggan untuk menjadi relawan nakes di RSUD Bangil. Sejumlah faktor penyebabnya antara lain, takut terpapar Covid-19 atau memang tak ada lagi tenaga nakes, yang sedang dibutuhkan oleh semua rumah sakit dimanapun berada.
“Memang menjadi kebutuhan pelayanan saat ini. Karena SDM nya juga harus banyak ketika penambahan fasilitas dilakukan. Tapi, kami sangat bisa memahami ketakutan yang ada. Semoga saja pandemi ini segera berakhir, sehingga para nakes juga tidak bekerja ekstra keras seperti sekarang ini,” harapnya. (Pas)