Kekuatan Erupsi Gunung Agung Bisa Diprediksi dari Ini
Kekuatan erupsi Gunung Agung, ternyata bisa diprediksi dari kadar asam yang terkandung dalam silikat material muntahan gunung. Semakin asam kandungan asam dalam silikat, maka diprediksi erupsi yang terjadi semakin besar.
Sejak Senin, 28 November kemarin, tim peneliti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengirim sampel material muntahan dari Gunung Agung di Karangasem, ke Laboratorium Vulkanologi Yogyakarta. Penelitian kandungan muntahan erupsi Gunung Agung itu harus dilakukan di Yogyakarta, karena di Bali belum ada sarana dan prasarana laboratorium vulkanologi. Material muntahan yang dijadikan sampel untuk diteliti antara lain, lahar hujan dan abu yang ada di sejumlah tempat di Karangasem.
"Kami telah mengambil sampel sebanyak-banyaknya di sejumlah titik desa terkena dampak erupsi Gunung Agung.
Tujuannya, untuk mengetahui kandungan apa saja yang ada di dalamnya," kata I Gede Suantika Kepala Bidang Mitigasi PVMBG di Pos Pemantauan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Selasa 28 November.
Ia juga menjelaskan, sebaran abu vulkanis Gunung Agung saat ini mengarah ke barat daya dan barat, sudah mencapai kaki Pulau Bali hingga Laut Selatan. Suantika belum bisa memastikan apakah abu vulkanis ini sudah mengarah ke Pulau Jawa.
"Namun untuk kondisi sebaran abu ke arah Lombok saat ini sudah tidak ada lagi," katanya. (ant)