Kekhawatiran SBY Pilpres 2024 Tak Jurdil, Ini Tanggapan KPU
Penegasan Presiden ke-6 soal kekhawatiran Pilpres 2024 tak jujur dan adil (jurdil) memunculkan polemik dan tanggapan. Setelah dari politisi PDI Perjuangan, kali ini tanggapan datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Adalah Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU RI Idham Holik yang mengklaim dan menjamin Pemilu 2024 akan dilaksanakan berdasarkan asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.
"Kami tidak ada intervensi. Jadi begini, pencalonan capres dan cawapres itu sepenuhnya kewenangan parpol atau gabungan parpol. Kami nanti akan memproses pencalonan tersebut sesuai asas dan prinsip penyelenggaraan pemilu," katanya dikutip CNNIndonesia.com, Minggu 18 September 2022.
Pihak KPU, lanjut Idham, menjamin pelaksanaan Pemilu akan didasarkan prinsip-prinsip nilai-nilai integritas elektoral yang menjadi esensi dari nilai-nilai demokrasi sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. "KPU mempersilakan dan mengajak pemilih, stakeholder, masyarakat sipil, aktivis, dan publik Indonesia berpartisipasi aktif di semua tahapan penyelenggaraan pemilu teraktualisasi dengan baik," kata dia.
KPU mengingatkan pemilih atau publik pemilu dapat melaporkan dugaan pelanggaran aturan pemilu atau potensi kecurangan pemilu ke Bawaslu RI atau Bawaslu di berbagai daerah
Mitigasi potensi kecurangan menurutnya adalah sebagai literasi kepemiluan pemilih agar pemilih dalam berpartisipasi rasional dan aktif, termasuk memiliki keberanian atau intensi melaporkan potensi kecurangan pemilu atau dugaan pelanggaran pemilu. "Jadi kesimpulannya, kami akan memberikan pelayanan yang setara kepada siapapun," ujar Idham.
SBY soal Pilpres 2024 dan Tanggapan PDI-P
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, menerima informasi bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan diatur hanya untuk dua pasangan calon presiden dan wakil presiden saja. Hal itu disampaikan SBY kepada kader Partai Demokrat saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis 15 September 2022.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengingatkan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk berhati-hati jika ingin mengganggu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasto justru menyindir SBY yang sudah berulang kali turun gunung. Ia lantas mengingatkan jika turun gunung SBY dimaksud untuk memfitnah Jokowi, maka PDIP akan memberikan respons tegas.
"Kalau turun gunungnya itu mau menyebarkan fitnah kepada Pak Jokowi, maka PDI Perjuangan akan naik gunung agar bisa melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan oleh Pak SBY. Sebab, informasi yang diterima Pak SBY sangat tidak tepat. Jadi, hati-hati kalau mau ganggu pak Jokowi," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu 17 September 2022.