Kekeringan Terjadi di 75 Desa di Pamekasan
Kekeringan akibat dari kemarau terjadi di 75 desa berada di 10 kecamatan dari total 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan melakukan pendistribusian air bersih di desa terdampak kekeringan.
Sedangkan 10 kecamatan yang terdampak kekeringan, yaitu Kecamatan Batumarmar, Kadur, Larangan, Pademawu, Palenggaan, Pasean, Pegantenan, Proppo, Tlanakan dan Kecamatan Waru.
Sementara untuk tiga kecamatan yang tidak berdampak kekeringan yaitu Kecamatan Pamekasan, Galis dan Kecamatan Pakong.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi kekeringan ini, sesuai hasil pendataan BPBD Pamekasan terhitung 7 Agustus 2024. “Ini hasil pendataan terbaru BPBD Pamekasan,” ujarnya dikutip antara Jumat 9 Agustus 2024.
Dijelaskan Akhmad Dhofiri, jumlah desa yang dilaporkan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih sebanyak 88 desa. Jumlah ini, ini berdasarkan laporan yang disampaikan oleh aparat desa.
Tapi, setelah BPBD Pemkab Pamekasan melakukan penelitian secara langsung ke lapangan, jumlah desa terdampak kekeringan hanya 75 desa. "Kami mulai melakukan pendistribusian bantuan air bersih," katanya.
Dikatakan Akhmad Dhofir Rosidi, jumlah desa terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih kali ini bertambah dibanding tahun 2023 silam yang hanya 72 desa. Sementara untuk jenis kekeringan yang biasa terjadi di Pamekasan selama ini ada dua, yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis.
“Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih,” tandasnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.