Kekeringan Pasca Banjir, Pemkab Lumajang Normalisasi Dam
Pemkab Lumajang mempercepat proses normalisasi saluran air di Dam Rowo Gedang, Desa Kertosari, Lumajang. Diketahui saluran irigasi dam, buntu tertimbun material banjir lahar dingin, sepanjang 300 meter.
Proses percepatan Dam Rowo Gedang penting dilakukan. Sebab air dari dam tersebut mengaliri lahan pertanian di sejumlah desa sekitar. Kini, sedikitnya 657 hektare lahan pertanian di Desa Kertosari, Kloposawit dan Desa Nguter, mengalami kekeringan.
"Ini sangat berdampak sekali, tak hanya pertanian, tetapi sumur-sumur di rumah warga juga kering akibat jaringan irigasi Rowo Gedang ini," ungkap Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), dilansir dari laman Pemkab Lumajang.
Bunda Indah meninjau proses normalisasi saluran irigasi, di Dam Rowo Gedang Desa Kertosari, Sabtu 29 Juli 2023. Di tempat yang sama, Bunda Indah mengatakan, jika pihaknya telah mengirimkan alat berat untuk menormalisasi saluran irigasi yang tertimbun material.
"Kami bekerjasama dibantu alat berat oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai, red) Brantas, kemudian operasionalnya dari APBD kita, sampai dengan delapan hari ini Insyaallah tuntas," tegasnya.
Semakin cepat normalisasi dam, menurutnya akan sangat bermanfaat bagi warga terdampak. "Mudah-mudahan air segera bisa dialirkan dan dibuka nanti sore, sehingga besok bisa dimanfaatkan warga," harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SDA Dinas Perkerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Lumajang, Hari Sudjoko mengungkapkan, bahwa saluran irigasi di Rowo Gedang yang tertimbun material, tercatat sepanjang 300 meter.
"Hampir sepanjang 300 meter saluran irigasi di Selok Gedang yang tertimbun material, dan itu mengaliri sawah 657 hektare," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan normalisasi di Desa Kloposawit sepanjang 800 meter. "Di Desa Kloposawit kita juga sudah tangani normalisasi sepanjang 800 meter, Insyaallah dalam seminggu ini bisa mulai mengalir," pungkasnya