Kekerasan Terhadap Tokoh Agama, Din: Indikasi Dikendalikan Skenario Sistemik
Prof. Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengaku prihatin atas kejadian dan serentetan kejadian, kekerasan yang menimpa sejumlah tokoh agama di Indonesia.
Menurut tokoh Muhammadiyah itu, “kejadian-kejadian tersebut, sepertinya dikendalikan suatu skenario sistemik yang bertujuan utk menyebarkan rasa takut dan pertentangan antar umat beragama, dan akhirnya menciptakan instabilitas nasional.”
Berikut pernyataan resmi disampaikan Din Syamsuddin kepada ngopibareng.id:
1. Saya, dan kita semua, prihatin dan mengecam keras penyerangan dengan kekerasan menggunakan senjata tajam atas jemaat Gereja Lidwina Sleman yg sdg menunaikan misa/kebaktian. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Kita mengecam keras tindakan tersebut sebagai bentuk kebiadaban yang tidak bisa ditoleransi.
2. Kejadian tersebut dan beberapa kejadian serupa sebelumnya (yaitu tindak kekeraan atas seorang kiai/ulama di Cicalengka, atas seorang aktivis Persatuan Islam di Bandung hingga tewas, atas seorang Bikkhu Buddha di Tangerang, dan ancaman atas tokoh ulama Jawa Barat oleh seorang yg mengaku gila), secara logis dapat diduga tidaklah berdiri sendiri.
“Karena (a) terjadi hampir bersamaan dan (b) sama-sama menyasar lambing-lambang keagamaan, baik figure-figur agama maupun tempat ibadat. Begitu pula, (c) pelakunya disimpulkan sebagai orang gila. Berdasarkan hal-hal tadi, kejadian-kejadian tersebut, sepertinya dikendalikan suatu skenario sistemik yang bertujuan utk menyebarkan rasa takut dan pertentangan antar umat beragama, dan akhirnya menciptakan instabilitas nasional.
3. Oleh karena itu, saya mendorong aparat keamanan utk secara serius mengusut tuntas dan menyingkap siapa dan apa di balik semua kejadian tsb. Kalau kejadian-kejadian tersebut tidak segera diusut dan dicegah maka sangat potensial menimbulkan prasangka-prasangka di kalangan masyarakat yg kemudian memunculkan reaksi-reaksi yang akhirnya menciptakan kekacauan.
4. Untuk itu kepada umat beragama dipesankan untuk tetap tenang, dapat mengendalikan diri, dan jangan terprovokasi oleh pihak yang memang sengaja ingin mengadu domba antar umat beragama.
Demikian pernyataan Prof. Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. (adi)
Advertisement