Kekerasan Seksual SMA SPI, Seratusan Siswa Diperiksa Psikolog
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu, MD Furqon, menyebut sebanyak 107 pelajar dan alumnis SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) menjalani pemeriksaan psikis dengan psikolog. Tindakan ini direkomendasikan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sebagai bentuk dukungan atas kondisi psikis pelajar maupun alumni SPI.
"Asesmen dari rekomendasi KPAI, untuk mengetahui kondisi psikis pelajar maupun alumni SPI. Selain menguatkan data penyidik Polda Jawa Timur," kata Furqon kepada detikcom, Senin, 21 Juni 2021.
Sebanyak 107 pelajar yang mengikuti asesmen psikolog terdiri dari 80 pelajar aktif, dan 27 alumni yang bekerja di SPI.
Asesmen tersebut telah berlangsung sejak Senin, 14 Juni 2021 hingga Jumat, 18 Juni 2021, dilakukan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi), di UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Batu, Dinsos Pemprov Jatim.
Menurut Furqon asesmen berlangsung secara bergantian, dan hasilkan akan diserahkan kepada penyidik.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemilik dan pendiri SMA SPI dengan inisial JEP dilaporkan oleh KPAI, atas dugaan kekerasan seksual dan eksploitasi ekonomi. Laporan dilayangkan ke Polda Jawa Timur. Meski, laporan tersebut dibantah oleh kuasa hukum dari JEP. (Dtk)