Kekerasan Seksual Ancam Anak dan Perempuan, Sebulan Satu Kasus
Selama setahun 2022, terjadi sebanyak 15 kasus kekerasan seksual dengan korban anak dan perempuan di Kota Probolinggo. Sedangkan selama enam bulan terakhir (Januari-Juni) pada 2023 tercatat sebanyak tujuh kasus serupa.
Sehingga kalau dirata-rata setiap bulan terjadi lebih dari satu kasus rudapaksa seksual terhadap anak dan perempuan di Kota Bayuangga. Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Probolinggo.
"Kasus kekerasan seksual didominasi tindak pencabulan terhadap anak dan perempuan. Aksi-aksi predator seksual itu dilandasi nafsu bejat para pelakunya," kata Arik Saiful Anwar, anggota UPTD PPA, Senin, 31 Agustus 2023.
Selain menangani kasus kekerasan seksual, UPTD PPA juga bertugas mendampingi korban. "Kami juga bekerja sama dengan psikolog forensik untuk menangani trauma mental yang didapat korban," kata Arik.
Dikatakan penanganan trauma setiap korban kekerasan seksual berbeda-beda. Ada yang sekali sampai tiga kali penanganan sudah sembuh. Tetapi ada juga yang lebih dari tiga kali penanganan barulah korban mulai normal kembali.
UPTD PPA juga sering mendampingi korban kekerasan seksual ini saat kasusnya disidangkan di Pengadilan Negeri (PN). "Kami mendampingi korban saat sidang di PN Kota Probolinggo, terkadang di luar kota karena memang korbannya warga Kota Probolinggo," katanya.
Langkah preventif juga dilakukan UPT PPA demi mengurangi angka kekerasan seksual di Kota Probolinggo. "Kami sering melakukan sosialisasi ke sekolah- sekolah, maupun melalui radio," katanya.
Kasus kekerasan seksual terhadap anak memang terus menghantui Probolinggo. Terakhir, guru ekstrakurikuler beladiri silat, Mis, 55 tahun disangka mencabuli (menyodomi) murid Sekolah Dasar (SD), 10 tahun. Bocah laki-laki yang juga murid ekstrakurikuler silat itu mengaku, trauma fisik dan psikis setelah lima kali dirudapaksa sang guru.
Kasus tersebut akhirnya dilaporkan ke Mapolres Probolinggo Kota. "Ya, kami sedang menyidik kasus kekerasan seksual dengan korban bocah SD," kata Kasi Humas Polres, Iptu Zainullah.
Penyidik juga berusaha mengungkap kemungkinan ada korban-korban lain yang dilakukan predator seksual tersebut. "Sisi lain pelaku mengaku, saat bocah juga jadi korban kekerasan seksual yang dilakukan kakak kelasnya," katanya.
Advertisement