Kekerasan Israel-Palestina Dibahas, Pertemuan DK-PBB Diblokir AS
Amerika Serikat memblokir pertemuan publik Dewan Keamanan PBB yang dijadwalkan berlangsung pada hari Jumat 14 Mei 2021 untuk membahas dan mengeluarkan pernyataan mengenai meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina.
Sebelumnya, AS setuju untuk mengadakan pertemuan DK PBB tersebut pada hari Minggu 16 Mei 2021. Demikian menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Beberapa hari setelah keberatan soal pernyataan yang akan dikeluarkan atas nama Dewan Keamanan, AS kembali bergerak untuk mencegah pertemuan yang diusulkan Tunisia, Norwegia dan China.
China, yang memimpin Dewan Keamanan PBB untuk Mei, kemudian mengumumkan bahwa tidak akan ada pertemuan pada hari Jumat 14 Mei 2021 tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dikutip dari Al Arabiya News.
Tetapi sumber diplomatik mengatakan kepada AFP Kamis malam, pertemuan itu akan diadakan pada hari Minggu setelah AS mundur dari penentangannya.
Sumber yang mengetahui bagaimana pendekatan AS terhadap isu ini mengatakan Washington meyakini bahwa pertemuan tidak akan membantu kekerasan yang sedang berlangsung.
"AS harus menghentikan Dewan mengeluarkan pernyataan apa pun," karena secara luas diperkirakan pertemuan negara-negara anggota ini akan menghasilkan "pernyataan yang menampar Israel," kata satu sumber kepada Al Arabiya English.
Desakan China dan Negara Eropa
Tunisia, Norwegia, dan China kembali meminta digelarnya pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pada Jumat 14 Mei 2021 untuk membahas permasalahan Israel dan Palestina yang memburuk dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu menyusul Dewan dari Eropa yakni Norwegia, Estonia, Prancis, dan Irlandia, yang mengeluarkan pernyataan resmi serupa.
Mengutip AFP, pertemuan darurat baru itu akan terbuka untuk umum dan mencakup partisipasi Israel dan Palestina.
Dewan Keamanan PBB telah mengadakan dua konferensi video tertutup sejak Senin 10 Mei 2021. Dalam pertemuan tersebut, Amerika Serikat menentang rencana mengeluarkan deklarasi bersama karena merasa tidak akan membantu menurunkan tensi Israel dan Palestina.
Seorang diplomat menyatakan permintaan pertemuan ketiga dalam satu pekan ini didorong oleh pihak Palestina. Tujuan pertemuan baru ini sebagai "upaya mencoba berkontribusi bagi perdamaian ... serta agar Dewan Keamanan dapat bersuara dan menyerukan gencatan senjata," kata diplomat yang lain tanpa ingin diungkap namanya.
Israel Minta DK PBB Tak Melibatkan Diri
Sementara itu, Israel meminta Dewan Keamanan PBB tidak terlibat dalam konflik. Hal ini diketahui disetujui oleh AS.
Menurut beberapa sumber, 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB setuju mengeluarkan deklarasi bersama supaya bisa mengurangi ketegangan. Namun AS mengatakan pertemuan Dewan Keamanan PBB yang dilakukan sebagai 'kontraproduktif'.
Kepala Diplomat AS Antony Blinken mengatakan utusan AS akan terbang ke Timur Tengah untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina.
Terpisah, beberapa negara anggota Dewan dari Eropa yakni Norwegia, Estonia, Prancis, dan Irlandia, mengeluarkan pernyataan resmi bersama pada Rabu 12 Mei 2021 malam.
"Kami mengutuk penembakan roket dari Gaza terhadap penduduk sipil di Israel oleh Hamas dan kelompok militan lainnya yang sama sekali tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan," bunyi pernyataan bersama tersebut.
"Jumlah besar korban sipil, termasuk anak-anak, dari serangan udara Israel di Gaza, dan kematian di Israel akibat roket yang diluncurkan dari Gaza, mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima."