Kekayaan Intelektual Tak Benda, Tak Lekang Oleh Waktu
oleh R Wilis
Pada kurun tahun 2006-2007, saat saya masih aktif di Dewan Kerajinan Nasional Kota Surabaya, merasakan kebangkitan Batik kembali. Apalagi setelah batik menjadi salah satu seragam karyawan, baik pemerintah maupun swasta, Batik booming kembali, tak terbendung. Tidak perlu memahami filosofi dari motifnya, asal bercorak batik, ya itulah batik.
Sebenarnya, batik telah lama dijadikan fashion di luar pakem. Desainer kenamaan Indonesia seperti Iwan Tirta dan Hari Darsono mempunyai item batik dengan desain yang indah. Harganya pun fantastis. Batik-batik karya Bin House dari Obin Komara, juga kerap tampil di panggung dunia. Sejak 1986 membuka rumah mode dan melakukan eksperimen dengan batik yang dipadukan dengan tenun, atau sulam sampai teknik pewarnaan alami.
Indonesia sudah lama mengenal raksasa batik yang motifnya menjadi tren. Kain batik atau jarik dan kebaya, sejak dulu telah menjadi busana, digunakan oleh para nenek di masa lalu.
Pada perkembangan berikutnya, batik dipakai secara luas. Mode busana dengan perpaduan kain batik makin beragam. Batik di mata awam, ada yang mengidentifikasikan sebagai home dress atau daster. Kini batik tersedia untuk segala suasana. Batik untuk pakaian kantor, acara resmi, baju pesta maupun pakaian kasual.
Batik pun semakin membumi dengan pilihan harga yang bervariatif. Batik tulis masih menjadi pilihan, meski harganya tinggi. Orang memakai batik juga tidak lagi dibatasi pada motif tertentu. Semakin bebas memilih. Ada motif parang yang awalnya tabu dipakai oleh awam, kini sudah jamak dan menjadi milik masyarakat luas.
Batik dengan motif pakem seperti Truntum, Sidomukti, Sido Luhur, Sido Asih Wahyu Tumurun, masih dipakai dalam upacara adat.
Motif pakem ini diyakini akan terus langgeng meski ada berbagai turunan motif yang baru. Batik warna sogan akan tetap dicintai meski serbuan batik Cina dengan warna dan corak yang menarik pun tak terbendung. Harapan ada pada milenial, untuk terus mencintai batik Indonesia yang memang sangat kaya akan motif.
Pada era digital sekarang ini, motif-motif batik bisa terus dihasilkan. Batik Fractal adalah inovasi paling keren. Membuat motif batik memakai rumus fractal. Adalah ilmu matematika yang mempelajari kesamaan dan pengulangan pola.
Batik fractal adalah perpaduan motif batik dengan teknologi sebagai software untuk mendesain batik. Dari sinilah dihasilkan motif-motif baru yang sangat inovatif. Terimakasih kepada Nancy Magried dan kawan-kawan yang mengembangkan software Batik untuk membuat desain batik Fractal. Sumbangsih yang semakin memperkaya khazanah kain Nusantara. (R Wilis - Ketua Perlima)
Selamat Hari Batik Nasional
2 Oktober 2021