Kejurprov Junior Panjat Tebing Jatim, Seleksi Sebelum Kejurnas
Sebanyak 238 atlet dari 26 kabupaten/kota se-Jawa Timur akan berlomba dalam ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Junior Panjat Tebing Jatim 2023 di Lapangan Jatim Seger, Surabaya, 22-25 Juni 2023.
Adapun 238 atlet tersebut akan tersebar di 28 nomor pertandingan mulai dari kelas junior 17-18 tahun, lalu Kelompok Usia (KU) A usia 15-16 tahun, KU-B usia 13-14 tahun, KU-C 11-12 tahun, KU-D usia 9-10, KU-E usia 7-8 tahun.
Nomor pertandingan sendiri ada tiga untuk kelas junior hingga KU-C yakni lead, boulder dan speed. Sedangkan, KU-D dan KU-E hanya diperlombakan nomor lead dan speed.
"Dari ajang ini kami ingin melihat atlet potensial yang akan kami berangkatkan mengikuti Kejurnas Junior di Jambi, 21-27 Juli 2023 nanti," ungkap Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jatim, Danu Iswara.
Danu mengatakan, pihaknya objektif dalam memilih atlet. Sehingga, dari hasil ini akan diambil tiga terbaik yang nantinya akan dibina lebih lanjut, setelah itu akan dipilih satu atlet saja untuk mewakili Jatim.
"Untuk capaian Kejurnas Junior kami selalu juara umum sejak tahun 2011. Alhamdulillah di Nasional prestasi atlet Jatim luar biasa. Makanya, kami hanya membawa atlet-atlet terbaik saja untuk bisa mempertahankan gelar itu," ujarnya.
Tak hanya itu saja, ajang ini juga sekaligus menjadi ajang seleksi untuk gelaran Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang berlangsung akhir Agustus 2023 di Jakarta.
Bahkan, lanjut Danu, ajang ini juga menjadi ajang test event bagi atlet-atlet junior yang sudah tergabung dalam Puslatda Jatim untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Di mana dari 20 atlet, sebanyak 12 di antaranya merupakan atlet junior.
"Kalau dari ajang ini memang ada yang menonjol bisa kita ikutkan seleksi sebelum Pra-PON nanti," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Jatim M Nabil menyampaikan apresiasi atas keseriusan pembinaan yang dilakukan oleh FPTI Jatim.
Nabil mengatakan, ajang ini menjadi sangat penting karena fase awal dalam melakukan pembinaan atlet. Di mana, proses pembinaan dan seleksi sudah dimulai di tingkat kabupaten/kota yang kemudian dibawa ke tingkat provinsi.
"Artinya, rekrutmen atlet panjat tebing di setiap event selalu ada proses seleksi sehingga tidak asal pilih tapi berdasar rangking. Mudah-mudahan ini ikhtiar pengprov untuk mencapai prestasi terbaik," kata Nabil.
Advertisement