Kejuaraan Rhino Cross Triathlon
Kejuaraan Rhino Cross Triathlon resmi diluncurkan. Gaung kejuaraan diperdengarkan. Even ini akan dihelat di Tanjung Lesung, Banten. Yaitu pada 29 - 30 September mendatang.
Kejuaraan ini masuk Top 100 Calendar of Event (Coe) Kementerian Pariwisata. Lomba akan meliputi renang, balap sepeda dan lari melintasi keindahan dan tantangan alam.
Rhino Cross Triathlon diluncurkan di Tanjung Lesung Beach Club, Banten. Tepatnya, launching berlangsung meriah. Peluncuran sendiri ditandai pelepasan balon Rhino X-Tri, layang-layang badak berukuran 2 meter, dan genki triathlon.
Pelepasan balon dilakukan Sekretaris Tim Pelaksana Indonesia’s Calendar of Events 2018, Mumus Muslim. Hadir juga Managing Director Banten West Java Rully Lasahido, Kadispar Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, Kadispar Kabupaten Pandeglang Salman Sunardi.
Menurut Ketua Tim Pelaksana Top 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti, Rhino Cross Triathlon merupakan wujud kepedulian pihak swasta.
Serta kerjasama strategis seluruh pemangku kepentingan. Khususnya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banten. Terlebih Tanjung Lesung merupakan 10 destinasi prioritas pariwisata yang terus digenjot perkembangannya.
"Bagi Kementerian Pariwisata, ini merupakan bukti para pihak swasta yakni Pengelola KEK Tanjung Lesung PT Banten West Java, yang berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Pemprov Banten, Dinas Pariwisata Pemkab Pandenglang, untuk mengelola destinasi wisata dan menjadikan sebagai Calendar of Event," ujar Esthy, didampingi Sekretaris Tim Pelaksana Kalender Event Indonesia 2018, Mumus Muslim.
Sedangkan Mumus Muslim menambahkan, event ini diharapkan mampu menaikkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanjung Lesung.
"Dalam perlombaan tersebut ada berenang, naik sepeda dan lomba lari. Para wisman akan melihat bagaimana keindahan bahari dari Tanjung Lesung. Diharapkan setelah mereka ke sini, mereka dapat memberitahukan teman-temannya untuk berkunjung ke Indonesia dan ke Banten. Karena, di sini baharinya bagus, budayanya banyak juga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menjelaskan, saat ini Banten punya dua event ikonik. Yaitu Exciting Banten Festival (Seba Baduy) dan Festival Pesona Tanjung Lesung. Di dalam Festival Pesona Tanjung Lesung, acara utamanya adalah Rhino Cross Triathlon.
Dijelaskannya, Rhino Cross Triathlon digagas Banten West Java. Perhelatan akbar ini bersama-sama dikembangkan dan diselenggarakan secara kolaboratif antara Kementerian Pariwisata, Pemda dan Pemprov Banten, juga PT Banten West Java sebagai operator KEK Pariwisata Tanjung Lesung.
“Untuk mensukseskannya, kami sangat membutuhkan dukungan media untuk dapat mengkomunikasikan event-event ini kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Technical Manager Rhino X-Tri 2018, Taufik Hidayat menjelaskan, pihaknya mendapatkan masukan dari para peserta untuk kompetisi yang lebih menantang. Rhino X-Tri digelar dalam 3 kategori yaitu kategori baru dengan spesifikasi terberat; Eagle yang akan mempertandingkan nomor renang 1500 meter, balap sepeda 30 kilometer dan lari 15 kilometer.
“Sementara kategori Rhino melombakan nomor renang 1.000 meter, balap sepeda 20 kilometer dan lari 10 kilometer serta kategori Bull yang melombakan renang 500 meter, balap sepeda 10 kilometer dan lari 5 kilometer. Di ajang Rhino Mountain Bike XCM akan dipertandingkan kategori-kategori; Men Elite, Women Open, Men Open dan Men Master,” ujarnya.
Registrasi peserta resmi dibuka saat peluncuran Rhino X-Tri pada 12 – 13 Mei 2018 di Tanjung Lesung dengan menggelar perhelatan Rhino Kite Festival sebagai bagian dari rangkaian ajang kompetisi Rhino X-Tri ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi Rhino Cross Triatlon yang siap digelar untuk atraksi di Tanjung Lesung, Banten. Menpar Arief menyatakan, target utama pengunjung Tanjung Lesung adalah warga Jabodetabek. Dengan demikian, untuk memenuhi target itu perjalanan yang harus ditempuh maksimal 2 jam.
Jika tidak begitu, wisatawan yang datang dari Jabodetabek enggan untuk berkunjung ke kawasan wisata ini lantaran perjalanannya selama ini hampir memakan waktu 4 jam perjalanan dari Jakarta.
"Pandeglang tidak akan dikunjungi wisatawan jika tidak ada event itu. Karena ini kota yang ada di ujung. Orang tidak akan tahu, kecuali aksesnya 2 jam. Market besar kita itu Jakarta. Orang Jakarta daya belinya jauh lebih tinggi dari masyarakat kita di Banten. Selain wisatawan mancanegara,” ucap Arief Yahya. (*)