Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2020 Digeser Tahun Depan
Federasi badminton dunia atau BWF memutuskan menggeser jadwal gelaran Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior dari 2020 ke tahun depan. Keputusan ini diambil disebabkan pandemi virus corona yang melanda sebagian besar negara-negara peserta.
Awalnya, Kejuaraan Dunia Junior 2020 dijadwalkan berlangsung pada 28 September-11 Oktober 2020. Namun, baru-baru ini BWF memutuskan merevisi jadwal perhelatan itu. Jadwal terbaru yang dirilis BWF, turnamen paling bergengsi di kelas U-19 itu akan berlangsung 18-24 Januari 2021. Sementara Kejuaraan Dunia Junior Tim Campuran bergulir lebih dulu pada 11-16 Januari.
"Dengan mempertimbangkan semua hal, kami percaya langkah ini adalah pilihan terbaik untuk menghindari kemungkinan kompleksitas yang terkait dengan perjalanan dan dampak Covid-19," ujar Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, seperti dikutip dari laman resmi BWF.
"Kami berharap dapat bekerjasama dengan federasi bulutangkis Selandia Baru untuk mempersiapkan kejuaraan itu di Auckland nanti," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Federasi Bulutangkis Selandia Baru, Joe Hitchcock, memaklumi keputusan tersebut. Dia optimistis kejuaraan bakal berlangsung seru kendati ditunda hingga tahun depan.
"Saat ini kita dihadapi oleh ketidakpastian situasi global, Tapi kami akan bekerja sama dengan BWF serta mitra kami untuk menyusun kembali rencana dengan jadwal baru," kata Joe.
"Kami sepenuhnya memahami langkah yang diambil pemerintah Selandia Baru terkait kontrol perbatasan internasional. Tapi ketika waktunya tiba, kami akan menyambut seluruh atlet muda terbaik seluruh dunia ke Auckland. Kami memastikan setiap yang datang akan mendapat pengalaman hidup yang luar biasa dan acaranya bakal menjadi warisan positif," tambahnya.
Terkait penundaan ini, ada hikmah yang bisa diambil oleh PP PBSI. Setidaknya, mereka bisa mematangkan program agar target yang mereka canangkan bisa terwujud.
Seperti diketahui, pada Kejuaraan Dunia Junior sebelumnya, Indonesia tampil sebagai juara beregu. Dengan status juara bertahan, Indonesia tentu akan diperhitungkan oleh semua lawan.
"Kami bersyukur sudah ada kepastian waktu penyelenggaraan World Junior Championship (WJC), sehingga kami dapat segera menyusun program persiapan untuk para pemain junior," kata Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto.
Hanya saja, lebih lanjut Budiharto mengatakan, penundaan ini juga menjadi tantangan berat untuk atletnya. Sebab, mereka harus disuguhi turnamen kelas atas di awal tahun.
"Karena dari sekarang sampai akhir tahun ini belum ada kepastian lagi untuk turnamen pemain junior. Mereka langsung bertanding di WJC sehingga waktu berkompetisinya berkurang. Ini jadi tantangan berat untuk mereka," ujarnya.
Lebih berat lagi, ada potensi tampil dua kali di kejuaraan dunia pada tahun depan. Hal ini mengacu pada kalender bulutangkis 2021, dimana BWF juga memasukkan Kejuaraan Dunia Junior 2021 pada 4-17 Oktober.