Keji! Siswi SMP di Surabaya Dilecehkan Bapak dan Kakaknya
Dugaan kasus pelecehan seksual kembali terjadi di Kota Surabaya. Kali ini dialami B, oleh seorang siswi SMP berusia 12 tahun. Perbuatan tak bermoral tersebut dilakukan oleh empat pria yang masih berstatus anggota keluarga, yakni, kakak, ayah dan dua paman korban.
Keluarga tersebut merupakan warga Kecamatan Tegalsari, Surabaya. Empat anggota keluarga yang diduga pelaku itu, saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polrestabes Surabaya.
Ditemui di rumahnya, S, bibi korban tak menyangka, empat laki-laki yang masih saudara itu tega melakukan pelecehan terhadap keponakannya. Perempuan 41 tahun itu mengatakan bahwa dirinya dan saudara-saudaranya, termasuk korban, tinggal dalam satu rumah tapi berbeda kamar. Masing-masing keluarga menepati satu kamar di rumah tersebut.
"Kaget saya awalnya tidak menyangka kalau keponakan saya mendapat perlakuan seperti itu dari ayahnya, kakaknya dan juga pamannya. Saya adik dari ayah korban yang berinisial E (43 tahun), lalu dua pamanya itu adalah kakak saya yang berinisial R (47 tahun) dan ipar saya yang berinisial I (43 tahun), di sini kami tinggal satu rumah (peninggalan orang tua) tapi beda-beda kamar," terang S saat memberikan keterangan.
Ia menceritakan, tak ada kecurigaan adanya dugaan tindakan pelecehan yang dilakukan keluarganya terhadap korban. Lantaran, meski tinggal satu rumah, dirinya tak ingin mencampuri urusan keluarganya yang lain.
"Biasanya normal tidak ada kecurigaan. Kalau tahu (tentang pelecehan) bisa saya tegur. Tapi kan kita masing-masing punya kamar kalau mungkin kejadiannya di kamar saya tidak tahu, di kamarkan privasi rumah tangga. Kalau di luar kamar saya bisa pantau, kalau di kamar tidak bisa pantau," terangnya.
Ketika mengetahui laporan yang dilakukan ibu korban kepada polisi dirinya lantas menanyakan langsung kepada kakaknya yang berinisial E. E mengaku bahwa dirinya memang melalukan perbuatan tak pantas tersebut kepada anaknya. "Kalau bapaknya mengakunya suka pegang payudara sering, A (kakak korban), yang sering orang dua ini. Katanya dua kali. Ngakunya pegang payudara saja. Kalau pamannya katanya memegang sambil bercanda," ungkap S.
Mengetahui kebejatan keluarganya, S pun mendukung korban dan ibu korban untuk mendapatkan keadilan. Sebab, ia juga tak membenarkan perlakuan kakaknya dan keponakannya tersebut. "Waktu ibu korban sakit itu dibongkar semuanya, setelah dari RS tidak balik sini langsung rumah susun. Setelahnya kakak saya E itu disidang oleh keluarganya, saya juga kaget kok bisa. Lalu kakak saya dan keponakannya dijemput hari Senin malam oleh polisi," paparnya.
Menurutnya, saat ini korban bersama ibunya sedang menenangkan diri rumah salah satu sanak keluarganya. "Sudah satu mingguan tinggal di rumah neneknya dari ibu, tidak di sini lagi," imbuhnya.
Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan satu keluarga ini pun dibenarkan oleh Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, Hendra Sukmono. "Iya sudah dilaporkan, sudah ditangkap juga," kata Hendro.
Atas kasus ini, pihaknya berencana melangsungkan gelar perkara Senin minggu depan. "Nanti Senin dirilis Pak Kapolrestabes," tandasnya.
Advertisement