Kejar Target Jargas di Masa Pandemi, PGN Koordinasi dengan BNPB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tetap berupaya melanjutkan pengembangan infrastruktur pemanfaatan gas bumi di tengah keadaan darurat covid-19. Sampai April 2020, progres pembangunan jaringan gas (jargas) pemerintah yang menggunakan dana APBN, mencapai 19.099 sambungan pelanggan.
Progres sebanyak itu dibangun di sembilan Kota/Kabupaten yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, Kota Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Proboliinggo, Aceh Utara, Dumai, dan Kabupaten Banggai.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengakui, kondisi pandemi Covid-19 tersebut berpengaruh pada beberapa proyek strategis nasional pemerintah yang sedang dijalankan PGN, seperti Jargas melalui penugasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Beberapa kendala sebagai dampak covid-19 antara lain tersendatnya mobilisasi pekerja proyek, material proyek, kesulitan dalam perolehan spareparts peralatan gas karena berasal dari negara terdampak covid-19, serta terdapat kenaikan kurs US Dollar yang cukup signifikan.
"Dengan mempertimbangkan urgensi proyek-proyek tersebut, PGN tetap berkomitmen melaksanakan proyek-proyek tersebut, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan agar pengembangan infrastruktur gas bumi dan langkah pemenuhan kebutuhan gas bumi masyarakat tidak mengalami keterlambatan," ungkap Rahmat dalam siaran pers.
Mengingat proyek ini dilaksanakan di tengah pandemi darurat covid-19, katanya, pelaksanaan pembangunan jargas baik di tempat umum maupun di rumah pelanggan mengikuti standard protokol kesehatan penanganan covid-19 yang sudah ditetapkan.
“Perkembangan proyek pembangunan Jargas yang dikerjakan PGN saat ini masih berjalan sesuai target," katanya.
Rachmat menambahkan, PGN melakukan koordinasi dengan BNPB, Ditjen Migas dan Pertamina Group untuk mendapatkan rekomendasi dan dukungan operasional selama masa tanggap darurat Covid-19 untuk distribusi material proyek.
Selain itu, juga melakukan koordinasi dengan internal PGN maupun Pertamina Group terkait dengan penggunaan material stock pada proyek APBN.
“Program jargas pemerintah menjadi concern PGN, karena program ini merupakan penugasan pemerintah sebagai salah satu proyek strategis nasional dalam rangka bauran energi nasional. Melalui Jargas, masyarakat dapat menikmati manfaat gas bumi secara langsung, sehingga masyarakat mendapatkan nilai lebih untuk produktivitas sehari-hari. Kami tetap mengupayakan proyek strategis tetap mencapai target pada akhir 2020,” ungkap Rachmat.
Selain itu untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19, PGN mengeluarkan kebijakan pencatatan pamakaian gas selama status darurat pandemi Covid-19 untuk pelanggan rumah tangga dan pelanggan kecil, serta pembayaran tagihan gas melalui berbagai channel pembayaran online seperti Gopay, Tokopedia, LinkAja, dan Klik Indomaret sehingga pelanggan tidak perlu keluar rumah.
PGN saat ini telah mengelola lebih dari 390.000 sambungan rumah tangga Jargas yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dengan panjang pipa lebih dari 3.800 km.
Dalam mencapai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yaitu sebesar 4,7 juta SR sampai dengan tahun 2025, PGN dan Kementerian ESDM telah menyusun beberapa program jargas, tidak hanya didanai melalui APBN akan tetapi juga dana internal PGN dan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Adapun tahun 2020 akan dilakukan pengembangan jaringan dengan APBN sekitar 266.000 sambungan di 49 kabupaten/kota dan jargas mandiri dana PGN sebanyak 500.000 sambungan pada tahun 2020-2021," katanya.