Kejar 5 Juta Wisnus Kemenpar Geber Borobudur di Batam
Kementerian Pariwisata gencar mempromosikan pariwisata Borobudur. Bukan saja di luar negeri, promosi pun gencar dilakukan di dalam negeri.
Terbaru Kemenpar menggelar Misi Penjualan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Borobudur di Batam, 25 Oktober 2018.
Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Ni Wayan Giri mengatakan, pada kegiatan ini Kemenpar memfasilitasi 10 industri pariwisata dari Jogja dan Jawa Tengah. Mereka akan menawarkan destinasi Borobudur kepada sekitar 70 industri pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Kegiatan misi penjualan ini sebagai upaya mendorong peningkatan kunjungan wisnus melalui penjualan paket-paket wisata ke Borobudur yang tahun ini mentargetkan 4,3 juta wisnus dan akan meningkat menjadi 5 juta wisnus pada tahun depan,” kata Ni Wayan Giri yang diwakili Kepala Bidang Pemasaran Area I (Jawa) Kemenpar, Wawan Gunawan usai membuka acara tersebut di Batam
Tercatat sebanyak 6 penerbangan per hari dengan maskapai Citilink, Lion dan Batik, melayani penerbangan Batam ke Semarang. Sedangkan penerbangan ke Jogja sebanyaj 23 kali penerbangan dengan maskapai Garuda, Citilink, Lion dan Batik.
“Kegiatan misi penjualan ini sebagai bagian dari strategi memasaran 10 DPP dengan pendekatan DOT (Destination, Origination, dan Time). Dimana 10 DPP itu adalah Danau Toba; Tanjung Kelayang; Kepulauan Seribu; Tanjung Lesung; Borobudur, Bromo Tengger Semeru; Morotai; Wakatobi; Labuan Bajo; dan Mandalika," ungkap Giri.
Masifnya program yang dijalankan bagi Borobudur memang sudah tepat. Sebagai salah satu Daerah Pariwisata Prioritas tentu ini harus dilakukan. Apalagi Borobudur itu memang world class.
Situs yang kerap memuat artikel dan foto geografi, sejarah, dan budaya terkemuka di dunia, National Geographic, sampai menobatkan Borobudur di top 3 Iconic Adventure dunia.
Sebagai Candi Budha terbesar di dunia, kemegahannya pun tak kalah dengan popularitas Machu Picchu di Peru dan Petra di Jordania. Sebanyak 2.672 ukiran relief dan 600 patung dan stupa Buddha yang ada di sana dinilai sebagai keajaiban karya manusia. Tak bisa ditemui di belahan dunia manapun. Maka dari itu, Candi Borobudur pun dinobatkan sebagai bagian dari UNESCO Heritage Site. (*)
Advertisement