Kejar 4 Juta Wisatawan Lewat Surfing
Wisata bahari mendapatkan target untuk mendatangkan 4 juta wisatawan untuk tahun 2019. Ketua Tim Percepatan Pengembangan Destinasi Bahari Indroyono Soesilo optimistis target tersebut akan tercapai.
Optimisme Indroyono disampaikan saat konferensi pers kejuaraan dunia surfing, Bali Pro, di Komaneka Resorts at Keramas Beach, Gianyar, Bali. Minggu (27/5) siang.
Konferensi pers juga dihadiri Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Ratna, surfer profesional Indonesia Tipi Jabrik, serta dua perwakilan World Surf League, Steve Robertson dan Will Hayden Smith.
“Dengan alam yang kita miliki, saya sangat-sangat optimis target tersebut bisa tercapai. Bahkan mungkin akan melebihi target. Hal itu sangat wajar, sebab salah satu alasan wisatawan datang ke Indonesia adalah bahari,” tuturnya.
Menurut Indroyono, banyak daerah di Indonesia menawarkan kekayaan bahari. Termasuk juga Bali yang keindahannya sudah diakui dunia.
“Apa alasan wisatawan, khususnya mancanegara datang ke Bali? Salah satunya karena bahari. Mereka mencari keindahan pantai, lokasi surfing, diving, dan sebagainya. Apalagi sekarang cruise dan yacht mulai ramai ke Indonesia. Bahkan, ada yang sudah memiliki agenda regular. Dan jika digabungkan dengan atraksi, seperti kejuaraan surfing Bali Pro ini, wisatawan akan banyak yang hadir,” jelasnya.
Indroyono pun mengakui jika atraksi Bali Pro mampu menyedot wisatawan. Terlebih, event ini berkelas dunia.
“Bali Pro ini kelasnya dunia. Makanya mata pecinta surfer dunia pasti tertarik ke sini. Kejuaraan ini bisa kita samakan kelasnya dengan MotoGP. Kalau event lain seperti Krui dan lainnya, itu babak kualifikasinya. Seperti Moto2 dalam MotoGP. Jadi Bali Pro ini memang bukan event sembarangan,” katanya.
Tidak hanya itu, Indroyono menegaskan jika event ini akan disaksikan sekitar 5 juta orang. Sebab, World Surf League akan menyiarkan secara langsung event ini secara streaming. Selain itu, surfer papan atas dunia juga ambil bagian.
“Ada surfer peringkat 1 dan 2 dunia. Dan Bali Pro akan disiarkan secara live streaming. Asal tahu saja, event Krui Pro juga disiarkan langsung oleh WSL. Saat itu yang menyaksikan sekitar 750.000. Sedangkan level Bali Pro di atas itu. 5 juta orang jadi target untuk menyaksikan event ini,” paparnya.
Oleh sebab itu, Indroyono berharap Bali Pro akan berjalan lancar. Karena, live streaming yang dilakukan WSL bisa menjadi bagian dari promosi.
Sementara Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Ratna Suranto, mengatakan Bali Pro masuk dalam 11 kejuaraan surfing terbaik dunia. “Makanya hadiah yang mereka berikan tidak sembarangan. Mencapai Rp 13 miliar totalnya. Kita harus bangga punya event sekelas ini,” katanya.
Respons positif diperlihatkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, sport tourism seperti Bali Pro ini selalu mampu menyedot wisatawan.
“Sport tourism seperti Bali Pro ini sangat baik. Di satu sisi ada prestasi yang dihasilkan. Di sisi lain, berdampak positif bagi pariwisata. Sebab, wisatawan akan berdatangan. Impact-nya juga positif buat ekonomi warga,” katanya. (*)