Kejahatan Seksual, Harun Yahya Divonis 1.075 Tahun Penjara
Hakim Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman penjara 1.000 tahun kepada pemimpin sekte, Adnan Oktar alias Harun Yahya, karena terbukti melakukan kejahatan seksual. Pemimpin sekte berusia 64 tahun itu ditangkap pada Juni 2018 bersama dengan 200 anggota sekte dan mitranya.
Dilansir AFP, amar putusan hakim menyatakan menjatuhkan vonis 1.075 dan tiga bulan penjara atas banyak tuduhan, yakni mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, menjadi mata-mata politik atau militer, membantu Organisasi Teroris Fetullah (FETO) meski tak menjadi anggotanya, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, perampasan kemerdekaan, penyiksaan, pelanggaran hak atas pendidikan, pencurian data pribadi, dan melakukan tindakan ancaman.
Selama sidang, hakim, jaksa serta terdakwa mendengarkan sejumlah kesaksian korban yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Harun Yahya
Seorang saksi korban berinisial CC mengaku dia dan sejumlah perempuan lain kerap diperkosa dan dilecehkan oleh Harun Yahya.
Menurut pengakuan CC, Harun Yahya memaksa sejumlah perempuan yang dia perkosa untuk meminum pil kontrasepsi. Perihal temuan 69 ribu pil KB di kediaman Harun Yahya, dia berdalih pil itu digunakan untuk mengobati kelainan di kulit dan menstruasi.
Sementara itu salah satu terdakwa, Tarkan Yavas, juga menerima hukuman penjara 211 tahun karena menjadi petinggi organisasi tersebut. Yavas juga dihukum karena pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, pelecehan seksual, penyalahgunaan properti, dan melakukan sumpah palsu dalam dokumen resmi.
Oktar Babuna, terdakwa lain, dijatuhi hukuman 186 tahun penjara karena menjadi anggota organisasi kriminal itu. Dakwaan lain yang dikenakan yakni pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, dan pelecehan seksual.Pengadilan masih akan terus mengumumkan putusan terhadap terdakwa lainnya.
Nama Harun Yahya pertama kali mencuri perhatian masyarakat pada 1990-an karena menjadi pemimpin sebuah sekte yang kemudian terkait dengan sejumlah kasus skandal seks. Pria kelahiran Turki, 2 Februari 1956 ini lantas menulis buku 'Atlas Penciptaan' dengan nama pena Harun Yahya, untuk menyangkal Teori Evolusi Charles Darwin. Nama pena itu adalah gabungan dari dua nama nabi, yani Nabi Harun dan Nabi Yahya.
Harun Yahya lantas meluncurkan stasiun televisi miliknya, A9, pada 2011. Dalam seluruh kegiatan dan ceramahnya, dia selalu dikelilingi oleh sejumlah perempuan yang menari-nari. Wanita-wanita cantik yang disebut "anak kucing" (kittens).
Para wanita pengikut Harun Yahya berpenampilan bak Barbie dengan rambut panjang pirang, pakaian mini, tubuh sintal, dengan dandanan yang menor dengan gincu merah merona. Tayangan ceramah Harun Yahya itu lantas mengundang kecaman dari para pemuka agama Islam di Turki.