Kejahatan di Surabaya Didominasi Pencurian
Operasi Sikat Semeru 2019 digelar seluruh Polres jajaran Polda Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Polrestabes Surabaya menjadi juara pertama dalam mengungkap perkara terbanyak.
Kasus kriminal yang paling banyak dijumpai di Surabaya masih berkutat di pencurian. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan, sepanjang Operasi Sikat Semeru digelar, Polrestabes Surabaya beserta jajaran Polsek meringkus 152 tersangka dari 494 kasus yang diungkap.
“Kasus yang berhasil diungkap itu diantaranya seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), bahan peledak (handak), perampasan, senjata tajam dan kepemilikan senjata api tanpa izin,” kata Sandi saat merilis hasil ungkap Operasi Sikat Semeru di depan Gedung Bhara Daksa Mapolrestabes Surabaya, Rabu 9 Oktober 2019.
Menurut Sandi, di antara kejahatan jalanan yang diungkap jajarannya tersebut didominasi dengan kejahatan curat dan curas yang jumlahnya meningkat sampai dua kali lipat dari tahun lalu.
“Curat sebanyak 197 kasus dengan 61 tersangka dan curas 96 kasus dengan 27 tersangka. Sedangkan curanmor 89 kasus dengan 31 tersangka, disusul sajam dan handak 8 kasus dengan 8 tersangka serta perampasan 4 kasus dengan 9 tersangka,” paparnya.
Sandi juga menyebut sejumlah barang bukti yang berhasil disita ialah sebanyak 70 unit kendaraan roda dua, 1 unit kendaraan roda empat, 79 buah handphone, 9 buah laptop, 4 televisi, 1proyektor, 4 cincin, 1 kalung, 3 liontin, 7 gelang, 7 jam tangan, 6 pisau, 1 clurit, 11 STNK, 5 BPKB, 1 kartu ATM, 1 KTP, 2 nota pembelian, 7 unit sepeda gayung, 10 kunci T, 10 buah kunci palsu dan uang tunai Rp 31.053.000.
Meski didominasi dengan kasus kejahatan jalanan, Sandi mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk melaporkan segala bentuk gangguan Kamtibmas dengan menggunakan aplikasi Jogo Suroboyo.