Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba ESDM, Rugikan Negara Rp 5,7 T
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, dan HJ selaku Sub-Koordinator RKAB Kementerian ESDM sebagai tersangka, dalam kasus dugaan korupsi pertambangan ore nikel di Blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam konferensi pers di Kejagung, hari ini, Rabu 9 Agustus 2023, menyebut keduanya sudah ditahan karena kebijakannya di Blok Mandiodo merugikan negara sebesar Rp 5,7 triliun.
Ridwan Djamaludin dan HJ ditahan sementara di Rutan Kejaksaan Agung cabang Salemba. Jika pemeriksaan rampung, keduanya akan diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Sultra.
Profil Ridwan Djamaludin
Mengutip data Kementerian ESDM, di pemerintahan, Ridwan Djamaluddin pernah menjabat Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) 2010-2015.
Pada 2015-2020, Ridwan Djamaludin masuk di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, menjabat Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur.
Selepas jabatan tersebut, pada 2020 Ridwan memegang jabatan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Pada tahun yang sama. Ridwan memegang jabatan Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM.
PJ Gubernur Babel
Pria kelahiran 24 Maret 1963 ini juga pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dalam pelantikan, Mei 2022. Ia melakukan serah terima memori jabatan kepada Pj Gubernur periode 2023-2024, Suganda Pandapotan Pasaribu di Ruang Pasir Padi, Kantor Gubernur, 4 April 2023.
Pendidikan
Ridwan Djamaluddin telah menyelesaikan pendidikan S3 di Texas A&M University jurusan Geografi pada 17 Mei 1999. Sebelumnya pada September 1993, dia merupakan lulusan S2 University of Twente jurusan ITC setelah Desember 1989 menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Geologi.
Penghargaan Bergengsi
Ridwan Djamaluddin telah memperoleh berbagai penghargaan seperti dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 2010. Dia dianggap sebagai Pegawai Negeri Sipil Yang Menunjukkan Prestasi Kerja Luar Biasa Baiknya.
Pada 2009, pria 60 tahun ini juga pernah memperoleh penghargaan dari Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan nama penghargaan 101 Inovasi Paling Prospektif 2009 (sistem InaBuoy).
Terakhir pada 2007, Ridwan Djamaluddin mendapat penghargaan Satyalencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia.