Keistimewaan Puasa Ayyamul Bidh, Dalil dan Doa Niatnya
Ibadah puasa sunnah cukup beragam. Selain puasa Senin-Kamis, dalam setiap bulan ada puasa sunnah tengah bulan. Itulah Puasa Ayyamul Bidh, yakni puasa sunnah yang dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah.
Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. Sang penghulu Rasul itu disebut tidak pernah meninggalkan Puasa Ayyamul Bidh, sebagaimana hadits riwayat Imam An Nasai berikut,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
"Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul bidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar." (HR. Imam An Nasai nomor 2347).
Hukum puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah yang apabila dikerjakan memiliki banyak keutamaan.
Sebagaimana dalam hadis Nabi Muhammad Saw bersabda, melaksanakan puasa tiga hari Ayyamul Bidh setiap bulan maka setara dengan puasa setahun.
"Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh.” (HR Bukhari-Muslim).
Asal usul nama Ayyamul Bidh diambil dari kata al-bidh (yang terang) karena malam tersebut menjadi terang dengan munculnya rembulan dari awal hingga akhir malam.
Dari kitab ‘Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari puasa ini berhubungan dengan turunnya Nabi Adam ke bumi. Saat itu tubuh Nabi Adam menghitam karena terbakar matahari.
Allah Ta'ala kemudian memberi wahyu untuk berpuasa pada 13, 14, 15 Hijriah sebagai upaya memulihkan tubuhnya.
"Lantas Nabi Adam AS pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih. Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih. Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih.” (Riwayat Ibnu Abbas Ra)
Doa Niat Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh pelaksanaannya sama dengan puasa sunnah pada umumnya. Pelakunya akan mendapat pahala jika menunaikannya dan tidak mendapat dosa apabila tidak melaksanakannya.
Puasa Ayyamul Bidh dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dan dilaksanakan tiga hari. Berikut bacaan niatnya.
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."