Keistimewaan 27 Derajat Shalat Berjamaah, Terhindar Godaan Setan
Jadilah Orang yang pandai bersyukur.
قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُعْطِى اللهُ لِأَحَدٍ خَمْسًا إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ خَمْسًا أُخْرَى : لَا يُعْطِيْهِ الشُّكْرَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ الزِّيَادَةَ، وَلَا يُعْطِيْهِ الدُّعَاءَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ اْلإِسْتِجَابَةَ، وَلَا يُعْطِيْهِ اْلإِسْتِغْفَارَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ اْلغُفْرَانَ، وَلَا يُعْطِيْهِ التَّوْبَةَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ اْلقَبُوْلَ، وَلَا يُعْطِيْهِ الصَّدَقَةَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ التَّقَبَّلَ
Nabi SAW. bersabda:
Allah tidak memberi lima kepada seseorang, melainkan telah mempersiapkan lima hal yang lain, yaitu Dia tidak memberikan syukur kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya tambahan, Dia tidak memberikan do'a kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya ijabah ( pengabulan ), Dia tidak memberikan istighfar kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya ampunan, Dia tidak memberikan taubat kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya penerimaan taubat, Dia tidak memberikan sedekah kepadanya, melainkan telah menyediakan untuknya menerima ( sedekah itu ).
( Kitab nashaihul ibad, Syekh Nawawi Al-Bantani, halaman : 48 )
Hadits di atas sejalan dengan keterangan di bawah ini :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmat-Ku ), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
( Q. S. 14 Ibrahim : 7 )
Di antara bentuk rasa syukur adalah menjalankan shalat berjamaah.
Keistimewaan Shalat Berjamaah
Adapun keutamaan shalat berjama'ah, khususnya di dalam Masjid sangat banyak sekali. Dijelaskan dalam banyak dalil syara' perihal shalat berjama'ah tersebut.
Di antaranya terdapat dalam beberapa hadits Rasulullah Saw berikut ini, Rasulullah Saw bersabda:
صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلَاةَ
“Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah, atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya lalu keluar dari rumahnya menuju Masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkah pun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendoakannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits yang lain, Rasulullah Saw pun bersabda:
صلاة الجماعة أفضل من صلاة الفذ بسبع وعشرين درجة
“Shalat berjama'ah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ
“Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalanannya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya (sendirian) kemudian tidur.” (HR. Muslim).
من صلَّى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل ، ومَن صلّى الصبح في جماعة فكأنما قام الليل كله
“Barangsiapa shalat isya’ secara berjama'ah maka seakan-akan dia melakukan shalat separuh malam. Barangsiapa shalat subuh berjama'ah maka seakan-akan dia shalat seluruh malam.” (HR. Muslim).
Terhindar Gangguan Setan
Mereka pun yang melakukan sholat berjama’ah, akan terhindar dari gangguan setan yang terkutuk.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ
“Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjama'ah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjama'ah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).” (HR. Abu Daud dan An-Nasa'i).
Shalat berjama'ah khususnya di dalam Masjid, pada setiap hari di 5 waktu (shalat 5 waktu) dan di hari Jumat (shalat Jumat), yang banyak keutamaannya tersebut. Yang dilakukan setiap hari oleh umat Islam, di berbagai belahan dunia dan di negeri ini yang penduduknya mayoritas umat Islam.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu pandai bersyukur, terhindar dari kufur, selalu bernasib mujur.
Aamiin....!!!
Semoga bermanfaat.
Advertisement