Keikhlasan dan Totalitas, Kunci Keberhasilan Pesantren Gontor
Sekretaris Badan Wakaf Pesantren Modern Darussalam Gontor, Prof. Husnan Bey Fananie mengungkapkan tentang Totalitas dan Ikhlas Guru Pengabdian Gontor. Berikut uraiannya.
Totalitas merupakan harga mati bagi setiap Guru Pengabdian yang ditugaskan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) di pondok-pondok tujuan. Setiap guru pengabdian memiliki tanggung jawab untuk memberikan semua ilmu dan kemampuan yang dipelajarinya kepada para santri didikannya.
“Jangan sedikit atau setengah memberikan ilmu dan kemampuan kepada anak-anak didik kalian, tapi harus kaffah, totalitas, dan penuh keikhlasan. Ingat, dengan cara ini ilmu dan kemampuan seorang guru pengabdian tidak akan berkurang, tetapi makin bertambah, berkah,” ujar Sekretaris Badan Wakaf PMDG, Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA.
Prof. Husnan yang merupakan cucu KH. Zainuddin Fananie, salah seorang Trimurti pendiri Pondok Modern Gontor, ini menjelaskan bahwa para guru pengabdian sejatinya adalah wakil-wakil PMDG untuk meluaskan khazanah keilmuan dan tradisi Pondok Modern Gontor.
Mencetak Generasi Islami
Mereka disiapkan untuk turut berkontribusi mencetak generasi islami di Tanah Air agar memiliki pribadi yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas.
“Apalagi yang kalian didik di Pondok Bambu ini adalah anak-anak yatim dan dhuafa para penghafal Al-Quran. Sayangi dan muliakan mereka, jadilah seperti kakak bahkan orangtua mereka. Kalian sungguh sangat beruntung mendapatkan tempat pengabdian di sini,” tegas Prof. Husnan yang juga merupakan Ketua Dewan Pengawas PTQ. Pondok Bambu tersebut.
Bagi Prof. Husnan, pondok pesantren merupakan tempat paripurna untuk membentuk pribadi yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas. Karena di pondok pesantren inilah tersedia semua fasilitas untuk membentuk kepribadian seorang Muslim.
“Di pondok pesantren ada tiga komponen lengkap untuk membentuk pribadi seorang Muslim sejati. Pertama, pondok pesantren merupakan rumah bagi setiap santri yang mendapatkan bimbingan orangtua 24 jam selama satu pekan. Orangtua itu adalah kiai, ustadz dan ustadzah, guru-guru,” jelas Prof. Husnan.
Kedua, pondok pesantren merupakan sekolah yang mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan. Di pondok pesantren inilah, jelasnya, setiap santri juga belajar tentang berbagai macam keterampilan.
“Dan ketiga, di sinilah para santri belajar tentang kehidupan dan bermasyarakat. Para santri belajar tentang pentingnya membangun ukhuwah, bersosialisasi, dan lainnya. Inilah fungsi pondok pesantren yang tidak bisa ditemukan di lembaga-lembaga pendidikan lainnya,” tandas Prof. Husnan.
Pengalaman Berdakwah di Pesantren
Sekretaris Badan Wakaf PMDG, Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA mengungkapkan hal itu, saat memberikan nasihat pembekalan kepada enam Guru Pengabdian PMDG yang bertugas di Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu Cogreg, Parung, Bogor, awal Juni 2022.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Abah H. Usamah Hisyam (Pendiri dan Pengasuh PTQ. Pondok Bambu), Ustadz Imam Fathurrohman (Ketua Yayasan Persaudaraan Umat Madani), serta beberapa ustadz pengajar.
Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu merupakan lembaga pendidikan yang memadukan konsep pesantren salafiyyah (tradisional), khalafiyyah (modern), dan tahfizhul Quran.
Di pondok pesantren yang dipimpin H. Usamah Hisyam ini, para santri yatim dan dhuafa yang seluruhnya mendapatkan beasiswa ini tidak hanya belajar membaca dan menghafalkan Al-Quran, tetapi juga dibiasakan untuk berbicara dengan Bahasa Arab dan Inggris, serta belajar membaca Kitab Kuning.
Lebih dari itu, para santri juga dididik untuk menjadi seorang dai dan daiyah yang kelak akan berdakwah di daerahnya masing-masing dengan bekal entrepreneurship di bidang perkebunan, perikanan, dan multimedia.
“Ini tidak hanya berlaku bagi santri-santri kami di PTQ. Pondok Bambu saja. Para Guru Pengabdian dari Pondok Modern Gontor pun kami anjurkan benar untuk dapat menghafal Quran selama mereka mengabdi di sini,” ujar Ustadz Imam Fathurrohman, salah seorang pengajar PTQ. Pondok Bambu.
Advertisement