Kehilangan Pijakan Filosofis Hidup, Haedar: Jebakan Pragmatisme
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan, adanya fenomena persenjataan nuklir yang diproduksi oleh negara-negara, perlu disoroti dengan tajam. Menurutnya hal itu juga harus diwaspadai. Selain itu juga ada ancaman lain yang mengancam berupa kerusakan lingkungan.
Selanjutnya ancaman manusia di era postmodern ini adalah terancam manusia atas kehilangan pijakan-pijakan filosofis dalam hidup, semua pragmatisme.
Ia mengungkapkan hal itu, dalam keterangan Kamis 22 September 2022.
Haedar mengingatkan bahwa nalar instrumental – paradoks yang dipedomani oleh sebagian manusia bisa menjadi ancaman bagi perdamaian di masa-masa yang akan datang.
Guru Besar Sosiologi ini mendorong kepada akademisi untuk melakukan penelitian yang lebih luas tentang perdamaian, terlebih yang terkait dengan nalar-nalar instrumental – paradoks ini.
Rekayasa Genetika
Ketika kebahagiaan didapatkan dari rekayasa genetika supaya manusia hidup lebih lama, secara bersamaan terdapat ancaman bagi kemanusiaan yang terkoyak. Nilai kebersamaan dan lain sebagainya akan kalah oleh rekayasa genetika.
“Bahkan mungkin ilmu-ilmu sosial yang beraliran post struktural, itu juga bisa menjadi ancaman bagi disintegrasi, perempuan kontra laki-laki, termasuk konsep-konsep keluarga yang selalu menebar teori-teori neo-Marxis yang selalu ada oposisi biner”. ungkap Haedar, di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu.
Di era demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM), kata Haedar jika dahulu yang mematikan demokrasi adalah rezim militer, namun kekinian hal itu dilakukan oleh rezim-rezim terpilih secara demokratis tetapi mereka menerapkan politik otoritarian.
“Tetapi respon terhadap politik otoritarian itu dari publik, dari civil society sama kerasnya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, prediksi yang disampaikan oleh Tariq Ali tentang The Clash of Fundamentalism terjadi dalam sistem politik modern.
“Praktik politik demokrasi yang membajak demokrasi atas nama demokrasi dilawan. Dengan sikap-sikap ekstrim dari kelompok masyarakat madani,” imbuhnya.