Kehebatan Wakil Rakyat Dibanding Nabi
Dalam dialog warung kopi, kini banyak orang rerasan soal anggota DPR yang interupsi dalam suatu sidang. Hal itu disebabkan, rombongan tamu yang diundang ke Senayan tidak menyertari panggilan dengan “yang terhormat”. Ya, begitulah para wakil rakyat bertingkah. Ini ada juga kisah terkait dengan perilaku para wakil rakyat tersebut.
Suatu saat rombongan wakil rakyat berkunjung kepada salah seorang kiai khos yang bijaksana dan kharismatik. “Pak Kiai, terus terang akhir-akhir ini kami menjadi galau,” kata wakil rakyat.
“Ada masalah apa, bapak-bapak yang terhormat ?” tanya Kiai.
“Setiap ada konflik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masyarakat selalu sinis dengan kami. Belum jelas persoalannya, mereka cenderung menyalahkan para wakil rakyat. Sebenarnya antara kami dengan KPK itu hebat siapa ?” kata wakil rakyat.
Sambil tersenyum Pak Kiai menjawab, “ Ya jelas hebat kalian semua. Apakah mungkin mereka bisa menjadi pimpinan KPK jika wakil rakyat tidak memberikan persetujuan?”
Wajah para wakil rakyat yang hadir kelihatan sumringah. Mereka melanjutkan bertanya, “Kalau dengan presiden, hebat siapa ?”
“Ya sudah jelas hebat kalian. Apakah mungkin bisa menjadi Presiden kalau bukan fraksi Bapak yang mengusulkan sebagai calon Presiden ?”
Para wakil rakyat semuanya tersenyum lebar.”Satu pertanyaan lagi Pak Kiai. Jika dibandingkan dengan Nabi, masih hebat siapa ?,” tanya wakil rakyat.
Pak Kiai terkejut karena tidak menyangka pertanyaannya sejauh itu. Sambil beristighafar, beberapa menit kemudian beliau menjawab, “Dibandingkan dengan Nabi, kalian tetap lebih hebat”.
Para wakil rakyat yang mulia terheran-heran. Secara serentak mereka bertanya, “Bagaimana mungkin kami ini lebih hebat dari pada Nabi ?”
Sambil tersenyum Pak Kiai menjelaskan, “Bapak-bapak yang saya hormati. Kalian semua ini jelas lebih hebat dari pada para Nabi. Semua Nabi itu takut kepada Gusti Allah. Lha, panjenengan gak wedi blassss... (Lha, kalian ini tidak takut sama sekali)”. (adi)