Kehausan, Turis Rusia Minum Air Kran Langsung Diare
Setelah sehari semalam menjalani rawat inap di Ruang Kemuning, RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo, kondisi Boris Osmanov, 44 tahun, turis asal Rusia semakin membaik. Ia menderita diare diduga karena sempat kehausan kemudian meminum air dari kran warga di Mayangan, Kota Probolinggo beberapa hari sebelumnya.
“Boris mengalami diare diduga karena sebelumnya sempat minum air kran di rumah warga Mayangan, Probolinggo. Ia mengira, air kran seperti di luar negeri, bisa langsung diminum,” ujar Lely, penerjemah yang mendampingi Boris saat dirawat di RSUD dr Mohammad Saleh, Kamis, 15 November 2018.
Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal dan Kasi Lantas pada Kantor Imigrasi Malang, M. Shahbandy yang siang itu menjenguk Boris di RSUD tampak “kompak” tersenyum. “Oh, pantesan diare, lha wong air keran Probolinggo diminum,” ujar Alfian.
Shahbandy kemudian memeriksa paspor dan visa wisata yang dipegang Boris. “Paspornya tidak ada masalah karena berlaku hingga 4 Desember 2018, demikian juga visanya. Ia termasuk wisatawan backpacker atau petualang,” ujarnya.
Kondisi Boris pun semakin membaik setelah semalam dirawat di rumah sakit milik Pemkot Probolinggo. “Biaya perawatan biar ditanggung Polresta Probolinggo. Dan ini ada sekadar uang saku untuk melanjutkan perjalanan,” ujar Kapolresta.
Seorang perawat di Ruang Kemuning, RSUD, Yopi Junaidillah mengatakan, secara umum kondisi Boris sudah membaik. Selang infus juga masih menempel di tangannya untuk mengatasi dehidrasi akibat diare. “Tensi sudah bagus, hanya tinggal BABnya yang masih cair, mungkin perlu dirawat dua sampai tiga hari lagi,” ujarnya.
Ketika ditanya awak media, Boris mengatakan, dirinya memang mengawali wisata petualangannya dari Probolinggo. Setelah dilanjutkan perjalanan ke Bali melalui darat. Setelah itu terbang ke Pekanbaru, Riau disambung ke Malaysia.
Dari Malaysia, baru ia akan terbang ke Rusia. “Mungkin setelah kejadian ini, saya mau mempercepat pulang, dan langsung terbang dari Bali ke Rusia,” ujarnya.
Asalkan sudah sembuh, kata Kapolresta, Boris dipersilakan menjelajahi pelosok nusantara. “Pihak Kedubes Rusia di Jakarta saat kami telepon, juga mempersilakan Boris melanjutkan wisatanya,” kata AKBP Alfian.
Seperti diketahui, petualangan Boris di Probolinggo benar-benar penuh tragedi. Sepulang dari berwisata ke Gunung Bromo, Boris “turun paksa” di perjalanan tepatnya di Desa Sepuhgembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
Pemicunya, Boris mengalami diare mendadak. Ia kemudian berkemah di sebuah lahan kosong di dekat makam umum Sepuhgembol. Tujuannya, agar ia bisa buang air besar berkali-kali di lahan kosong tersebut.
Bahkan saat hendak membeli obat di sebuah apotek di Kota Probolinggo, diare Boris kembali kambuh. Ia pun ambruk hingga ditolong Bince, pemilik apotek di Jalan Gatot Soebroto.
Polresta kemudian mengevakuasi Boris untuk dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Setelah dirawat sehari malam, kondisinya berangsur-angsur membaik. “Terima kasih kepada jajaran Polresta Probolinggo yang telah membantu saya,” ujar Boris. (isa)