Kehadiran NU di Level Bawah, Dampingi Bangun Kemandirian Warga
Kehadiran Nahdlatul Ulama (NU) di tengah masyarakat baru bisa dirasakan nyata, bila menyentuh akar rumput di bawah. Di antaranya dengan melakukan pendampingan untuk kemandirian ekonomi kepada warga masyarakat secara umum, warga Nahdliyin khususnya.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum PBNU, KH Sayyid Muhamad Hilal Al Aidid menghadiri pembukaan sosialisasi rencana kerja perhutanan sosial (RKPS) NU Jatim di Balai Diklat NU Jatim, desa Ledug, Kec. Prigren, Kab. Pasuruan, Rabu 28 Februari 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh para petani hutan NU di Jawa Timur.
“Saya menyampaikan salam dari Ketua Umum PBNU. Kepada semua peserta raker yang hadir di sini harus merasakan bahwa PBNU hadir sampai tingkat bawah”, awal sambutan KH Sayyid Muhamad Hilal Al Aidid.
Program kerja lembaga harus berbasis apa yang dibutuhkan masyarakat, pendataan menjadi bagian penting dalam menjalankan program.
Program perhutanan sosial merupakan gerakan ekonomi berbasis masyarakat. NU tidak hanya mengurusi keagamaan saja, tetapi juga soal ekonomi.
Ekonomi Bagian dari Akidah
“Ekonomi itu bagian dari akidah. Bagaimana mau solat dengan baik, kalau perut masih lapar”, penegasan Habib Hilal. Masih lanjut beliau, “Persoalan ekonomi menjadi sangat penting untuk menjaga akidah. Pengurus NU harus mendampingi masyarakat, harus tahu betul kebutuhan masyarakat,” tandas Habib Hilal.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Hilal berkenan membuka rapat kerja sekaligus meresmikan pemakaian gedung balai diklat NU Jatim untuk program perhutanan sosial.