Kehabisan Bensin Saat Beraksi, Penjambret Ini Tewas Diamuk Massa
Seorang jambret tewas setelah tertangkap dan dihakimi massa usai melancarkan aksinya di Jalan Raya Darmo Surabaya. Penjambret nahas itu diketahui bernama Bambang alias Anggoro (22), warga Jalan Ronggowarsito Surabaya.
Kejadian itu bermula pada Senin, 18 Juni 2018 lalu, ketika Bambang berboncengan dengan rekannya Faizal menunggangi Yamaha Fiz-R bernopol N 6115 GD milik Faizal (20), melintas di kawasan Jalan Darmo Surabaya, untuk mencari sasaran aksi jambretnya.
Sesampainya di Jalan Darmo, keduanya mendapati seorang perempuan bernama Liska (20) yang sedang asyik menggunakan Handphone (HP) di atas motornya. Dipepetlah perempuan itu, Bambang yang berada di belakang langsung merampas HP Liska, dan kemudian Faizal segera tancap gas untuk kabur.
Kepala Unit Reserse Mobil Polrestabes Surabaya Inspektur Polisi Satu Bima Sakti dalam jumpa pers di Surabaya, Rabu, 20 Juni 2018, sore, mengatakan, kejar-kejaran pun terjadi hingga di Jalan Arjuno Surabaya.
"Korban kemudian segera mengejarnya," katanya, dilansir dari Kantor Berita Antara.
Namun, ditengah jalan, motor pelaku tiba-tiba kehabisan bahan bakar, akibatnya, laju Fiz-R itu pun terhenti. Korban lalu berteriak sehingga mengundang massa di sekitar, dua jambret itupun lantas jadi bulan-bulanan mereka.
"Sebenarnya petugas kami yang sedang berpatroli sudah berhasil mengamankan pelaku dari pelampiasan massa yang marah. Kami sempat membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya," kata Bima.
Setelah dua hari menjalani perawatan, nyawa Bambang tak tertolong. Ia akhirnya meninggal di RS Bhayangkara, pada Rabu, 20 Juni 2018, sore.
"Kondisi lukanya yang terbilang cukup parah akhirnya nyawanya (Bambang) tak tertolong," lanjut Bima.
Sementara itu, Pelaku Faizal, lanjut dia, juga menderita luka parah akibat amukan massa. Namun nyawanya masih tertolong.
Bima memastikan penyelidikan terhadap Faizal terus berlangsung sembari menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
"Menurut pengakuannya, pasangan penjambret ini telah beraksi sebanyak lima kali di beberapa ruas jalan Kota Surabaya. Sampai sekarang kami masih mengembangkan penyelidikan," tandasnya. (frd)
Advertisement