Cegah Covid-19, Kampung Inggris Pare Tiadakan KBM
Kepala Desa Tulungrejo Matnurkasan mengeluarkan surat imbauan kepada lembaga kursus, pemilik camp dan warga untuk tidak menerima siswa atau warga pendatang. Imbauan ini berlaku sejak 17 Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.
Dalam surat itu, juga meminta kepada lembaga kursus untuk tidak melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) sejak 26 Maret 2020.
"Sedangkan, untuk masyarakat Tulungrejo, diimbau agar tidak melaksanakan kegiatan mengumpulkan lebih dari 10 orang. Tidak keluar dari Tulungrejo untuk ziarah, piknik atau menghadiri hajatan. Boleh melakukan kegiatan di luar rumah jika sangat urgen (penting)," kata Matnurkasan dikutip dari surat edaran yang dikeluarkan Kamis, 26 Maret 2020.
Matnurkasan mengaku imbauan ini atas koordinasi dengan jajaran muspicam Pare. Seperti camat, danramil, kapolsek dan Ketua FKB (Forum Kampung Bahasa). Koordinasi dilakukan secara terus menerus sejak 16 Maret 2020.
Sementara, Ketua FKB Pare, Adi Mahesa mengatakan, seluruh lembaga pendidikan di kampung Inggris, Tulungrejo, Pare, Kediri sepakat untuk tidak melakukan kegiatan belajar mengajar dan tidak menerima warga pendatang atau siswa baru selama masa darurat corona diberlakukan.
"Mulai hari ini sudah tidak boleh menerima siswa baru dan melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar diganti dengan online. Siswa yang sudah terlanjur datang sebelum imbauan itu ada boleh mengikuti kegiatan KBM, tapi dibatasi," kata Adi Mahesa saat dihubugi melalui telepon, Kamis, 26 Maret 2020
Ditambahkan Adi, sekitar 163 lembaga kursus di bawah naungan FKB harus mengikuti imbauan tersebut. Jika ada yang melanggar, akan diserahkan kepada desa dan polisi.
Selain itu FKB juga akan bertindak tegas kepada anggota yang tidak mematuhi imbauan itu. "Ya terpaksa akan kita nonaktifkan dari keanggotaan FKB," katanya.