Kediri Dholo Kom Challenge 2022 Babak Akhir Trilogi Jatim
Sekitar 300 peserta dari 83 kota dari 22 provinsi di Indonesia dan beberapa negara akan bersaing di babak akhir event sepeda Trilogi Jawa Timur 2022. Mereka akan berebut menjadi yang terbaik dalam race bertajuk Kediri Dholo Kom Challenge 2022 yang akan berlangsung 3-4 Desember 2022.
Dalam race terakhir, para peserta akan menempuh jarak sejauh lebih dari 200 km. Start akan dimulai dari Balaikota Surabaya dan finish di Kantor Pemkab Kediri dengan jarak sejauh 196 Km. Kemudian, hari kedua akan dilanjut dari Kantor Pemkab Kediri menuju ke Dholo Kediri sejauh 42,8 Km.
Founder Mainsepeda.com, Azrul Ananda menyampaikan, format trilogi pertama kali diterapkan untuk lebih meramaikan ajang ini. Sebab, setiap peserta akan mengumpulkan poin dari tiga event yakni Bromo Kom Challenge dan Banyuwangi Ijen Blue Fire Kom Challenge.
"Jadi, peserta yang hadir sudah menghitung poin semua untuk event terakhir besok. Tiga event ini banyak-banyakan poin ketika juara poinnya besar, nanti akan diumumkan saat finish terakhir di Dholo," ungkap Azrul, Jumat 2 Desember 2022.
Pada ajang Kediri Dholo Kom Challenge ini diprediksi akan berjalan menarik karena para peserta harus melewati tanjakan kelok sembilan yang berada di Dholo.
"Di sana, nanti akan melewati tanjakan kelok sembilan. Sehingga akan berjalan menarik karena mereka akan tersiksa karena jalannya curam dan berkelok," kata Azrul.
Karena itu, putra dari mantan Menteri BUMN RI Dahlan Iskan itu mengatakan, penilaian lomba tersebut akan berada di tanjakan tersebut sejauh 17 Km.
Pria yang juga Presiden Persebaya Surabaya itu menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta yang turut meramaikan kegiatan ini. Apalagi, banyak para pembalap yang secara khusus mempersiapkan diri untuk tanjakan tersebut. "Siksaan adalah kenikmatan bagi pecinta sepeda," cetusnya.
Terkait format Trilogi ini, Azrul mengaku kegiatan ini secara dikemas untuk lebih memperkenalkan Jatim sebagai provinsi ramah sepeda, serta mempromosikan keindahan yang ada di Jatim. Pada akhirnya tidak hanya kesehatan dan prestasi, namun juga memberi dampak ekonomi.
Advertisement