Kedatangan 600 Vial Vaksin Moderna, Pemkot Surabaya: Stok Aman
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan hingga saat ini ketersediaan stok vaksin dosis ketiga atau vaksin booster masih aman.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, vaksinasi booster saat ini masih berjalan menggunakan stok vaksin jenis Pfizer. Bahkan, terbaru ini Surabaya akan kembali mendapat tambahan 600 vial vaksin Moderna dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
"Sampai dengan tanggal 4 Maret 2022, pelaksanaan vaksinasi booster masih tetap berjalan dengan menggunakan stok vaksin yang tersedia, yakni Pfizer. Lokasi kegiatan vaksinasi ini tersebar di seluruh wilayah Puskesmas Kota Surabaya hingga hari ini," kata Nanik, Sabtu 5 Maret 2022.
Nanik menerangkan, setelah di-update kembali pada tanggal 4 Maret 2022, Dinkes Surabaya masih menunggu alokasi tersebut tiba di IFK Provinsi Jatim dan instruksi pengambilan vaksin dari Dinkes Provinsi Jatim.
Dinkes Kota Surabaya sebelumnya juga sempat mengajukan permohonan alokasi vaksin Pfizer ke Kementerian Kesehatan RI, untuk kebutuhan booster Covid-19 bagi lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum sejumlah 26.654 vial. Akan tetapi, sampai dengan hari ini Dinkes Surabaya masih menunggu ketersediaan alokasi vaksin tersebut.
"Alokasi vaksin akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk booster Covid-19 bagi seluruh masyarakat Kota Surabaya yang berusia 18 tahun ke atas. Mengingat, droping vaksin dari pusat masih bertahap, maka sasaran lansia dan kelompok rentan yang sudah sesuai dengan ketentuan akan menjadi prioritas kami. Bagi masyarakat umum 18 tahun ke atas menyesuaikan ketersediaan vaksin yang ada," ujarnya.
Saat ini, lansia yang sudah tervaksinasi booster total mencapai 87.626 atau 96,63 persen, dari target sasaran 90.678. Sementara itu, yang belum tervaksinasi booster ada 3.052 lansia atau 3,37 persen.
Sedangkan masyarakat umum dan pelayan publik yang sudah divaksinasi saat ini totalnya mencapai 341.659 atau 58,79 persen, dari target sasaran 581.134. Sedangkan yang belum divaksinasi tersisa 239.475 atau 41,21 persen.