Kedaireka, Wadah Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri
Platform Kedaireka merupakan upaya dalam meningkatkan kreativitas pada perguruan tinggi dan memecahkan permasalahan pada dunia kerja. Wadah ini mempertemukan perguruan tinggi dengan dunia kerja.
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, pada press conference Grand Launching platform Kedaireka yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), di Hotel Mulia Senayan, Senin 7 Desember 2020.
“Tanpa adanya kolaborasi yang intensif antara dunia kerja dengan dunia pendidikan tinggi, maka tidak akan terciptanya hasil maksimal jika masing-masing pihak berjalan secara individu. Hal itu mendasari lahirnya Kedaireka,” ujar Nizam.
Platform Kedaireka merupakan platform resmi dari Kemendikbud yang akan diluncurkan melalui Ditjen Dikti pada tanggal 12 Desember 2020. Hal ini dirasa penting agar dunia usaha dan pendidikan dapat berjalan beriringan, untuk membantu dunia industri.
“Kedaireka adalah platform untuk membangun optimisme antara dunia kerja yang memiliki berbagai masalah dan kebutuhan, dan dapat bertemu dengan dunia pendidikan tinggi yang memiliki berbagai solusi untuk masalah tersebut,” ujarnya.
Program tersebut juga dilandaskan pada terciptanya Kampus Merdeka yang merupakan pola baru dalam sistem pembelajaran Pendidikan Tinggi di Indonesia, sehingga beberapa hal perlu disesuaikan dalam menghadapi perubahan zaman seperti kurikulum, sistem teknologi informasi dan lainnya.
Kampus Merdeka wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Diperlukannya kolaborasi atau kerja sama antara sektor pendidikan dan sektor industri dalam menciptakan sebuah reka cipta sehingga dapat meningkatkan produksi dan distribusi di sektor domestik maupun global.
Peran sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi yaitu sebagai pusat research and development bagi industri untuk mengembangkan tekonologi baru.
Perguruan tinggi juga dapat menjadi tempat pilot project untuk reka cipta atau teknologi yang telah dibuat sebelum teknologi tersebut di distribusikan secara luas.
Selain itu, perguruan tinggi dapat menyediakan SDM yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan performa industri di dalam negeri pun secara global.
Oleh karena itu, Ditjen Dikti Kemendikbud akan melihat kelayakan program untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) serta rekam jejak institusi dan/atau mitra dalam program peningkatan kualitas akademik dan IKU.
Melalui 8 Indikator Kinerja Utama ini, lulusan bisa mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman diluar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan dapat rekognisi internasional, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan program studi berstandar internasional.
Dengan adanya hubungan keterkaitan antara kampus dengan dunia industri, maka akan ada keterikatan antara riset reka cipta di perguruan tinggi dengan industri dan kebutuhan masyarakat, sehingga dampak kebermanfaatan bagi masyarakat dapat terwujud dengan semangat gotong royong inovator, industri, pemerintah, media, dan komunitas.
Tidak hanya kampus dan industri, diharapkan komunitas lokal atau masyarakat mampu terimplikasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari hasil riset reka cipta.
Koordinator Tim Kerja Akselerasi Reka Cipta, Achmad Adhitya Maramis turut menjelaskan bahwa kehadiran Kedaireka berperan sebagai rumah bagi para peneliti, tempat melayani industri serta masyarakat, dan tempat terbentuknya startup. Selain itu, Kedaireka juga diharapkan dapat menjadi rumah sinergi pentahelix lain yang hendak turut berkontribusi memajukan bangsa.
“Selama ini program lain yang dilakukan pemerintah sudah dijalankan dengan baik, tapi harus lebih dioptimalkan dengan memiliki rumah yang tepat. Dengan Kedaireka, semua inovator memiliki rumah untuk berkumpul memberikan solusi terbaik untuk bangsa,” kata Achmad Adhitya.
Advertisement