Kedai Vege, Olah Masakan Padang untuk Kaum Vegetarian di Jakarta
Memasuki Kedai Vege yang khusus menyajikan makanan vegetarian, suasananya beda misalnya dengan rumah makan padang, soto betawi, nasi rawon, tongseng atau warung sate kambing. Dari kejauhan aroma masakannya sudah mencocok hidung. Tetapi di Kedai Vege yang berlokasi di Jalan Palmerah Utara ini, Jakarta Barat lebih kental dengan aroma sayur-mayur.
"Kedai kami memang khusus menyajikan masakan vegetarian, kami menghindari daging sapi, kambing, ayam dan ikan," kata pengelola Kedai Vege, yang biasa disapa Maya.
Meskipun masakannya tidak menggunakan bahan daging hewani, tapi Kedai Vege, juga melayani masakan padang, lengkap dengan rendang daun singkong serta sambal hijau khas rumah makan padang. Tapi jangan salah, bahan untuk rendang bukan daging asli tapi tiruan yang dibuat dari jamur
"Bahan untuk rendang kami membeli dari luar dalam keadaan beku. Sepintas seperti daging asli, tapi sebenarnya tiruan," ujar Maya, sambil memperlihatkan masakannya dengan ramah.
Meskipun daging buatan tapi ia menjamin rasanya tak jauh berbeda dengan daging asli.
Di Kedai Vege semua jenis sayuran untuk vegetarian, tersedia dengan lengkap. Dari sayur bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya, kacang sampai terong. Jika ditotal ada 15 menu dengan harga terjangkau.
Maya mendirikan Kedai Vege ini sejak tahun 2017. Dia mendirikan kedai ini karena sebagai seorang Budhis, dia sudah menjalankan vegetarian sejak remaja.
Ia sering mendengar teman-temannya di Wihara yang kesulitan mencari masakan vegetarian. Dari situ hati Maya tergerak untuk mendirikan kedai khusus vegetarian.
Berangkat dari titik nol, tai ia bersyukur jumlah pelanggannya bertambah banyak dari berbagai suku dan aliran. Dalam pandangan Maya sekarang yang vegetarian bukan hanya biksu atau penganut agama Budha, pelanggan muslim juga banyak. Mereka mempercayai masakan vegetarian ini halal.
"Vegetarian sekarang menjadi fenomena, mereka berkeyakinan, vegetarian makanan yang sehat dan menyehatkan," kata Maya.
Vege memang bukan satu-satunya kedai vegetarian di Jakarta, tapi masih ada beberapa lagi. Tapi nilai tambah Kedai Vege, masakannya dikerjakan Maya sendiri bersama adiknya.
"Tidak melibatkan orang lain, supaya kualitas masakannya terjaga," katanya.
Selain melayani makan di tempat, Maya juga bekerja sama Grab Food Shope Food. Gojek Food. Karena itu tak heran di kedainya tak pernah sepi dari jasa hantaran ini.
"Pelanggan kami banyak yang pesan makanan secara online, mungkin mereka kurang nyaman kalau datang sendiri, takut terkena macet di depan Pasal Palmerah," kata Maya.
Pengertian Vegetarian
Vegetarian adalah gaya hidup dengan menerapkan pola makan tanpa mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, seperti daging sapi, daging kambing, daging babi, daging unggas, dan makanan laut, ikan dan kerang-kerangan.
Vegetarian diyakini sebagai penunjang spiritualitas dengan menghindari makanan mengandung daging dan ikan.
Makanan vegetarian dikategorikan makanan sehat yang sangat disarankan bagi mereka yang mendalami spiritualitas, seperti para biksu.
Tak makan daging dipercaya mampu meningkatkan rasa welas asih karena tidak mendukung pembunuhan terhadap hewan bahan makanan. Juga membuat tubuh lebih sehat karena memang sejatinya manusia bukan pemakan daging, dilihat dari struktur gigi dan fisiologi.
Bagi jemaat Gereja Protestan Advent Masehi Hari Ke Tujuh, vegetarian bukan hal yang baru. Rujukan mereka adalah kitab Injil Imamat 11, yang menerangkan secara gamblang jenis makanan apa saja yang dilarang atau yang diharamkan oleh Alkitab.
"Bukan sekedar ikut-ikutan, kami punya rujukan, yaitu Alkitab," kata salah seorang anggota Majelis Gereja Advent di Jakarta, yang biasa disapa Bunda Ellen.
Sebab itu kata ibu dari anak semata wayang tadi, kalau diundang makan oleh orang Advent atau makan di restoran khusus vegetarian, tak takut asam urat, kolesterol atau darah tingginya kambuh. Sebab menunya tidak ada yang berbahan daging, sapi, kambing atau hewan bernyawa lainnya.
Hidup sebagai vegetarian memiliki tantangan sendiri, dalam pergaulan maupun di lingkungan keluarga. Sebab berbenturan dengan adat dan budaya di mana kebanyakan orang masih mengonsumsi daging.
"Bervegetarian adalah jalan sunyi yang tak banyak orang jalani," ujar Ellen berbau puisi.
Maka itu. ketika ada orang atau sanak saudara yang tak mengonsumsi daging dianggap sesuatu yang aneh dan berbeda dari orang kebanyakan.
Di Jakarta kini makin banyak ditemui warung atau restoran vegetarian, menandakan pola hidup ini makin diminati. Walau jumlahnya sedikit dibandingkan dengan nonvegetarian, kaum vegetaris nampaknya asyik-asyik saja menjalani pilihan hidupnya.