Kecerdasan & Kefasihan, Pemuda Ini Sumpah tak Menikah, Kecuali..,
AIkisah, seorang pemuda Arab cerdas bernama Syannun bersumpah tidak akan menikah, kecuali dengan perempuan yang sesuai dengannya. Ia berkunjung ke berbagai daerah dan kabilah untuk menemukan calon pendampingnya tersebut.
Dalam perjalanan, ia ditemani oleh seorang laki-laki. Tatkala perjalanan telah mencapai jarak tempuh yang jauh, Syannun berkata kepada kawannya, “Engkau menggendong aku atau aku menggendongmu?”
Mendengar kata-kata itu, tak heran bila temannya mengejek, “Alangkah bodohnya engkau! Bagaimana mungkin seorang pengendara naik di atas pengendara?”
Selanjutnya, Syannun diam. Lantas, mereka mendatangi sebatang pohon yang telah berbuah matang.
“Bagaimana pendapatmu tentang pohon ini, makan atau tidak?” tanya Syannun.
“Wahai si bodoh, tidakkah engkau melihat buahnya masih berada di atas dahan,” ungkap kawannya.
Syannun hanya terdiam saja mendengar jawaban kawannya.
Beberapa saat kemudian, mereka bertemu dengan jenazah.
“Apakah engkau mengetahui, pemilik jenazah ini hidup atau mati?” tanya Syannun.
“Aku tidak pernah melihat seorang yang lebih bodoh dari kamu. Engkau melihat ia diusung ke kuburan, apakah ia hidup?” ucap kawan Syannun.
Ketika tujuan mereka terpenuhi, si kawan itu kembali ke rumah. Ia mempunyai seorang putri bernama Thabagah. Ia bercerita kepada anaknya tentang kisah Syannun.
Tak Memahami Maksud
Setelah cerita tersebut selesai diungkapkan, putrinya berkata, “Apa yang dikatakan itu benar, Ayah. Hanya saja, engkau tidak memahami apa yang ia pahami. Maksud dari kata-kata “Engkau menggendong atau aku yang akan menggendong' adalah apakah engkau akan bercerita kepadaku atau aku akan bercerita kepadamu hingga sampai tujuan. Sedangkan kata kata tentang tanaman 'makan atau tidak' maksudnya adalah apakah pemiliknya menawarkan harga tinggi atau ndak Dan, kata kata tentang jenazah maksudnya adalah apakah jenazah mempunyai amal yang akan disebut-sebut orang atau tidak ”
Suatu saat, Ayah Thabagah berkunjung ke rumah Syannun, ia bercerita tentang putrinya dan penjelasannya tentang kata-kata Syannun. Mendengar penjelasan itu, Syannun tertarik dengan putri kawannya tersebut.
Syannun melamar dan menikahinya. Setelah pernikahan, Syannun pulang ke rumah, dan tenarlah tentang kecerdasan mereka berdua.
“Syannun dan Thabagah adalah pasangan yang sesuai dan serasi. Mereka sekufu,” ucap banyak orang, Wallaahu a'lam.
Semoga kita dapat mengambil hikmahNya. Amin.
Demikian kandungan dalam Kitab An-Nawadir. Semoga bermanfaat.
Dzikir pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya (baca ini juga tidak masalah):
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya.
زيني الياس