Kecerdasan di Mars dan Kebaikan untuk Kota, Tiga Humor Politik
Selalu ada olok-olok terhadap para aktor di panggung politik. Di zaman kekinian, memang tak lagi ada desas-desus. Isu politik tanpa batas menembus media sosial (medsos), atau bahkan bisa langsung menohok ke jantung persoalan di masyarakat.
Tapi, lelucon yang sifatnya pasemon selalu hadir untuk menyegarkan suasana. Apalagi, panggung politik kita kini dipenuhi dengan berdirinya baliho dengan wajah para tokoh yang bikin sepat di mata. Sebagaimana terjadi di sudut-sudut jalan di Surabaya, dan demikian pula di Jakarta dan sejumlah kota lain di Tanah Air.
Nah, daripada mata tak segar menyaksikan gambar mereka, lebih baik kita nikmati humor ini. Ini sungguh, humor politik yang bisa bikin tersenyum sambil ngopi.
Kebaikan Bersama untuk Kota
Seorang lelaki tua sedang duduk di barisan depan pada pertemuan kota. Ia mengolok-olok walikota saat dia menyampaikan pidato panjang.
Akhirnya walikota tidak tahan lagi. Jadi dia menunjuk si pencemooh dan berkata, "Maukah Anda berdiri dan memberi tahu hadirin apa yang telah dia lakukan untuk kebaikan kota ini?"
"Baik Pak Walikota," kata pria itu dengan suara tegas. "Yang telah saya lakukan adalah, saya tidak memilih Anda dalam pemilihan tahun lalu."
Kecerdasan di Planet Mars
Dalam suasana bahagia perayaan dengan seluruh pegawai di LAPAN. Mereka baru saja membuat pencapaian ilmiah seumur hidup.
Saat mereka sedang syukuran, kepala ilmuwan di LAPAN, meminta semua orang untuk diam karena dia telah menerima telepon ucapan selamat dari Presiden. Dia mengangkat teleponnya, dan berbicara.
"Pak Presiden," kata Dr Kawan Amrin, menyeringai lebar, "setelah dua belas tahun melakukan penelitian keras dan menghabiskan ratusan miliar rupiah, kami akhirnya menemukan kehidupan cerdas di Mars."
Kepala ilmuwan mendengarkan sebentar, dan senyumnya berangsur-angsur menghilang, digantikan oleh kerutan di dahi. Lalu dia berkata, "Tapi itu tidak mungkin... kita tidak akan pernah bisa melakukannya. Baik, Pak Presiden," dan menutup telepon.
Dia berbicara kepada kerumunan ilmuwan yang menatapnya dengan rasa ingin tahu.
"Saya punya kabar buruk," katanya, "Presiden sudah tahu bahwa sekarang kita telah menemukan kehidupan cerdas di Mars. Dia ingin kita mencoba menemukannya di DPR Senayan."
Kehilangan Begasi di Pesawat
Amrin Pembolos tidak dapat menemukan bagasinya di area bagasi bandara. Ia pun pergi ke kantor klaim bagasi yang hilang dan melaporkan kasus kehilangan itu.
Seorang perempuan di sana tersenyum dan mengatakan kepada Amrin untuk tidak khawatir karena dia adalah seorang profesional terlatih.
“Saya kira, Anda berada di tangan yang tepat,” tutur perempuan itu.
"Sekarang," dia bertanya pada Amrin, "Apakah pesawat Anda sudah tiba?"
Advertisement