Kecelakaan Jalanan Sepanjang Lebaran Meningkat
Surabaya : Kecelakaan jalanan sepanjang lebaran meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari catatan Ditlantas Polda Jawa Timur, selama Operasi Ramadniya 19 Juni hingga 3 Juli 2017 ada 813 kejadian dengan 127 korban jiwa. Sedangkan untuk tahun lalu sebanyak 775 kejadian
"Korban jiwa meninggal dalam kecelakaan lalu lintas selama operasi Ramadniya naik 28,28 persen," kata Kepala Bagian Pembinaan Operasional Ditlantas Polda Jawa Timur AKBP Guritno, Selasa 4 Juni 2017.
Menurut dia, jumlah kecelakaan masih didominasi pengendara yang mengantuk dan lelah saat berkendara mengalami kenaikan sebesar 12 persen. Pada tahun 2016 ada 55 pengendara, kemudian tahun 2017 ada 62 pengendara.
Selain itu, karena melanggar batas kecepatan juga naik 30 persen dimana tahun 2016 ada 33 pengendara dan tahun 2017 ada 43 pengendara.
Pengendara yang tidak menjaga jarak saat berkendara, juga naik 2,60 persen. Setelah itu, pengendara yang mendahului dan berbelok atau berpindah jalur, naik sekitar 16,22 persen.
Kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan adalah sepeda motor. Pada tahun 2016 ada 1.064 kendaraan, kemudian tahun 2017 ada 1.127 kendaraan.
Setelah itu baru mobil penumpang atau kendaraan pribadi, untuk tahun 2016 sebanyak 155 kendaraan dan tahun 2017 ini ada 193 kendaraan.
"Usia yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas selama operasi Ramadniya 2017 ini rata-rata memasuki usia produktif. Terutama di kendaraan roda dua. Karena yang menjadi korban itu mulai dari usia seminggu hingga 35 tahun ini yang sering menjadi korban kecelakaan," kata.
Terpisah Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan meski ada peningkatan, namun mayoritas kecelakaan berada di jalan pedesaan. "Jumat dan Sabtu kemarin saya ikut evaluasi di Polda, mayoritas kecelakaan di jalan desa dan kecamatan, kecelakaan di jalan provinsi dan nasional sangat kecil," ujarnya. (wah)