Kecantikan Burung Nuri yang Terancam Punah di Kanvas Yoes Wibowo
Nasib burung nuri yang diburu hingga hampir punah, manarik perhatian Yoes Wibowo, salah satu pelukis di Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke-11 di JX International Expo, yang dimulai sejak Jumat 12 Oktober 2018 lalu.
Dengan imajinasi yang dimiliki, Yoes Wibowo memakai konsep tema Wonderfull Indonesia pada lukisannya. Hanya dalam waktu kurang dari seminggu, ia mampu merampungkan lukisan indah tersebut.
"Saya merasa sangat kasihan sekali dengan nasib burung itu, banyak sekali diburu padahal itu aset nasional yang berharga. jika punah kita sudah tidak punya lagi. Tema Wonderfull Indonesia sesuai dengan ide saya melukis burung nuri dan hewan-hewan lainnya serta flora," tutur Yoes Wibowo yang ditemani sang istri, penulis Wina Bojonegoro.
Dalam setiap guratan lukisannya, Yoes Wibowo mengaku dipengaruhi oleh idolanya, Jackson Pollock. Abstrak figuratif pun dipilih sebagai aliran seni lukisnya. "Saya suka Jackson Pollock. Dia abstrak main lempar (splash), tapi saya mengaplikasikan gaya Pollock dengan menggunakan palet.
Realis sendiri masih saya pegang. Objeknya semi realis baru saya ekspresikan backgroundnya dengan gaya Pollock, sehingga ada dimensi terkesan bertempuk-tumpuk atau terlihat ada ruang di dalamnya," tutur Yoes Wibowo, yang stand lukisannya ada di bagian sisi kiri panggung.
Bagi Yoes Wibowo melukis adalah piknik. Dari setiap tempat yang ia datangi, bisa menjadi bahan obyek lukisannya. "Semua orang adalah pelukis hanya enggak pede (percaya diri). Melukis adalah piknik. kemana pun saya bawa buku untuk sketsa. Banyak sekali yang bisa dipetik dari melukis seperti konsentrasi, fokus dan motorik, ya hampir seperti yoga jika melukis dengan teknikĀ konvensional," kata Pembina Komunitas Lukis Cat Air (kolca) chapter Surabaya ini. (yas)
Advertisement